TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menunjukkan rasa hormatnya kepada guru yang mengajarkannya bahasa Melayu sejak berusia 5 tahun.
Lee tidak melupakan guru bahasa Melayu yang disapanya Cikgu Amin yang nama lengkapnya Haji Muhammad Amin Shafawi.
Tepat 1 September 2020, sang guru meninggal di usia 84 tahun. Lee menorehkan tulisan untuk menghormati gurunya yang wafat di akun Facebooknya.
"Sangat sedih mengetahui guru Melayu saya yang lama Cikgu Haji Muhammad Amin Shafawi meninggal dini hari tadi," tulis Lee seperti dikutip dari Asia One.
Dia juga mengunggah foto saat bertemu dengan gurunya yang sedang sakit dan keduanya tampak tersenyum.
"Kecintaannya pada bahasa melekat pada saya dan memberikan saya serta banyak siswanya fondasi yang baik tentang bahasa untuk kehidupan."
Lee menjelaskan sekalipun gurunya sakit, namun dia membuat upaya besar dengan ikut memberikan suara dalam pemilihan umum yang memenangkan kembali Lee sebagai Perdana Menteri Singapura.
"Saya berterima kasih atas dukungannya dan persahabatan selama bertahun-tahun. Duka saya untuk Cikgu Jamilah Ghazazli dan keluarga," ujar Lee.
Kedekatan antara guru dan murid ini ditunjukkan ketika Amin menghadiri pengambilan sumpah Lee Hsien Loong sebagai Perdana Menteri Singapura untuk pertama kali tahun 2004.
Sumber:
https://www.asiaone.com/singapore/pm-lee-pays-tribute-teacher-who-taught-him-malay-when-he-was-child