Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kamerad Duch, Algojo Utama Pembunuhan Massal Khmer Merah Meninggal

image-gnews
Komandan Khmer Merah Kaing Guek Eav, juga dikenal sebagai Kamerad Duch, berbicara dengan pengacaranya beberapa saat sebelum dimulainya persidangannya di pinggiran kota Phnom Penh 17 Februari 2009. [REUTERS / Adrees Latif]
Komandan Khmer Merah Kaing Guek Eav, juga dikenal sebagai Kamerad Duch, berbicara dengan pengacaranya beberapa saat sebelum dimulainya persidangannya di pinggiran kota Phnom Penh 17 Februari 2009. [REUTERS / Adrees Latif]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Khmer Merah yang dikenal sebagai Kamerad Duch, algojo utama Pol Pot dan kepala keamanan yang mengawasi pembunuhan massal 14.000 orang Kamboja di penjara Tuol Sleng, meninggal pada Rabu di usia 77 tahun.

Kamerad Duch yang bernama asli Kaing Guek Eav, adalah anggota pertama kepemimpinan Khmer Merah yang diadili atas perannya dalam rezim Pol Pot yang bertanggungjawab atas kematian 1,7 juta kematian warga Kamboja dari 1975 hingga 1979.

Dikutip dari Reuters, 2 September 2020, Duch meninggal pada pukul 00:52 di Rumah Sakit Persahabatan Soviet Khmer di Phnom Penh, kata juru bicara pengadilan Khmer Merah Neth Pheaktra. Dia tidak memberikan rincian penyebabnya, tetapi Duch sakit dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2010, pengadilan PBB memutuskan dia bersalah atas pembunuhan massal, penyiksaan dan kejahatan terhadap kemanusiaan di penjara Tuol Sleng, gedung bekas sekolah menengah atas di Phnom Penh yang masih berdiri sebagai peringatan atas kekejaman yang dilakukan di dalamnya.

Duch dijatuhi hukuman seumur hidup dua tahun kemudian setelah mengajukan bandingnya ditolak dengan klaim bahwa dia hanya seorang pejabat junior.
Duch, yang pada saat persidangannya telah memeluk agama Kristen, menyatakan penyesalan atas kejahatannya.

Di bawah kepemimpinan Duch, para tahanan di penjara Tuol Sleng, dengan nama sandi "S-21", disiksa oleh sipir Khmer Merah, banyak di antaranya adalah remaja, untuk mengaku bersalah atas kejahatan yang tidak pernah dilakukan.

Para penjaga diperintahkan untuk menghancurkan pengkhianat dan kontra-revolusioner Kamboja.

Pengunjung menyaksikan foto-foto korban rezim Khmer Merah di penjara Tuol Sleng yang kini menjadi Museum Genosida di Phnom Penh, 5 Agustus 2014. Tragedi genosida ini menghantui generasi muda Kamboja yang hampir seluruhnya kehilangan kerabat. REUTERS/Damir Sagolj

Duch, yang merupakan mantan guru matematika, mengubah sekolahnya menjadi penjara.

"Tidak ada apa pun di bekas gedung sekolah itu yang terjadi tanpa persetujuan Duch. Kekuasaannya di sana mutlak," tulis fotografer dan penulis Nic Dunlop, yang menemukan Duch pada 1999 bersembunyi di dekat perbatasan Thailand, dua dekade setelah Khmer Merah jatuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nic Dunlop menulis "The Lost Executioner" tentang kekejaman Kamerad Duch di penjara Tuol Sleng.

Norng Chan Phal, salah satu dari sedikit orang yang selamat dari S-21, masih kecil ketika dia dan orang tuanya dikirim ke penjara Duch dan diinterogasi karena dicurigai memiliki hubungan dengan musuh bebuyutan Khmer Merah, Vietnam.

Orang tuanya disiksa dan dibunuh tetapi Chan Phal selamat dan memberikan kesaksian di persidangan Duch pada tahun 2010.

"Dia kooperatif, dia berbicara di pengadilan dengan terus terang. Dia meminta maaf kepada semua korban S-21 dan meminta mereka untuk membuka hati. Dia juga meminta maaf kepada saya," kata Chan Phal.

"Dia meminta maaf. Tapi keadilan belum terpenuhi," katanya.

Di S-21, narapidana baru yang tiba difoto dan kini ratusan foto mereka dipajang di dalam tembok yang runtuh.

Korban Khmer Merah sendiri terdiri dari berbagai kalangan mulai dari guru sekolah, anak-anak, hingga perempuan hamil dan cendekiawan.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-cambodia-duch/notorious-khmer-rouge-prison-commander-comrade-duch-dead-at-77-idUSKBN25T01U

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

14 hari lalu

Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.


Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

26 hari lalu

Ilustrasi Kasino. AFP
Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja


Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

37 hari lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.


Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

37 hari lalu

Bongkar muat beras impor dari Vietnam di dermaga II Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo, Kamis, 14 Maret 2024. Foto: Istimewa
Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional


Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

42 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.


Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

43 hari lalu

Kuil Bayon di Angkor Wat, Kamboja (Pixabay)
Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.


Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

59 hari lalu

PM Kamboja, Hun Sen bereaksi atas pertanyaan jurnalis saat dia berjaalan dengan PM Australia Malcolm Turnbull di sela-sela KTT Asean--Australia, 16 Maret 2018. Reuters
Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik


9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

Sejumlah hewan ekstrim yang telah dibakar atau diasapi yang dijual di Pasar Tomohon, Sulawesi Utara, 2 Desember 2015. Pasar yang berjarak 25 km dari pusat Kota Manado tersebut menjajakan kuliner ekstrim seperti daging anjing, kucing, babi, tikus hutan, ular, serta kelelawar, yang jarang ditemui di pasar tradisional pada umumnya. Pasar unik ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung.  TEMPO/Iqbal Ichsan
9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.


Jelang Lawatan PM Hun Manet, 3 Aktivis Kamboja Ditahan di Thailand

4 Februari 2024

Hun Manet, calon perdana menteri Kamboja, mendaftar di Majelis Nasional pada hari pemungutan suara parlemen untuk mengukuhkan perdana menteri berikutnya, di Phnom Penh, Kamboja, 22 Agustus 2023. REUTERS/Cindy Liu
Jelang Lawatan PM Hun Manet, 3 Aktivis Kamboja Ditahan di Thailand

Tiga aktivis Kamboja telah ditahan di Thailand menjelang rencana kunjungan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet


Tiktoker Vietnam yang Sebut Angkor Wat berada di Thailand Didenda Rp4,6 Juta

6 Januari 2024

Seorang wisatawan memotret salah satu bagian candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat masuk daftar situs Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1992. ANTARA/Wahyu Putro A
Tiktoker Vietnam yang Sebut Angkor Wat berada di Thailand Didenda Rp4,6 Juta

Angkor Wat adalah kompleks kuil kuno di Kamboja yang mendapat status situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1992.