TEMPO.CO, Dubai – Pejabat kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab atau UEA mengatakan normalisasi hubungan dengan Israel tidak mencantumkan soal rencana pembelian jet tempur F-35.
Direktur Perencanaan Kebijakan UEA, Jamal al-Musharakh, mengonfirmasi pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa jet tempur F-35, yang merupakan generasi kelima, tidak terkait kesepakatan normalisasi hubungan dengan UEA.
“Itu sama sekali bukan penggerak dari normalisasi ini,” kata Al Musharakh seperti dilansir Jerusalem Post pada Selasa, 1 September 2020.
Dia mengatakan rencana pembelian jet tempur itu merupakan hak yang sah dari UEA.
“Ini permintaan kami sejak lama. Kami melihatnya sebagai hal sah,” kata Al-Musharakh soal rencana pembelian itu.
Al-Musharakh berbicara kepada media di Bandara Kepresidenan Uni Emirat Arab saat delegasi Israel menutup kunjungan pertama ke sana.
Kunjungan delegasi Israel itu dipimpin oleh penasehat keamanan Meir Ben-Shabbat. Sehari sebelumnya, pesawat maskapai penerbangan Israel yaitu El Al terbang untuk pertama kalinya ke bandara ini.
Saat ditanya media soal pernyataan dari Ayatullah Ali Khamenei bahwa normalisasi hubungan dengan Israel merupakan pengkhianatn dan bangsa Emirat akan merasa malu selamanya, Al-Musharakh mengatakan,”Jalan ke perdamaian dan kesejahteraan bukan lewat ujaran kebencian.”
Dia menambahkan,”Pesan seperti itu justru bertolak-belakang dengan pandangan maju dari wilayah (Timur Temgah).”
Menurut Al-Musharakh mengatakan proses perdamaian berjalan dengan proporsional. Namun, dia belum bisa mengatakan kapan kedutaan besar Israel dan UEA bakal segera dibuka.
Sumber: