TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Arab Saudi diserang oleh drone berbahan peledak yang diluncurkan kelompok Houthi Yaman pada Ahad. Sebuah kapal berisi bom yang dikendalikan dengan kendali jarak jauh juga berhasil dicegat di Laut Merah, menurut kantor berita Saudi SPA.
Drone yang menyasar Bandara Internasional Abha berhasil dicegat, namun serpihan drone jatuh di bandara. Juru bicara pasukan koalisi Arab Saudi, Kolonel Turki al-Malki, mengatakan serangan drone tidak melukai atau merusak bandara, dikutip dari Reuters, 1 September 2020.
Lalu lintas udara di bandara berjalan seperti biasa, kata TV Al Ekhbariya yang dikelola pemerintah Arab Saudi.
"Pada malam ini, Minggu, 30 Agustus 2020, sebuah UAV bermuatan bom diluncurkan oleh teroris, milisi Houthi yang didukung Iran dalam upaya sistematis dan sengaja untuk menargetkan penumpang di Bandara Internasional Abha, yang dilalui ribuan penumpang, warga dan ekspatriat berbagai kewarganegaraan, bepergian setiap hari, dicegat dan dihancurkan," kata Al-Malki, dikutip dari Saudi Gazette.
Al-Malki mengatakan kapal bermuatan bahan peledak mengancam keamanan regional dan internasional, rute pengiriman dan perdagangan global, SPA melaporkan.
"Koalisi akan terus menerapkan semua tindakan pencegahan yang ketat terhadap milisi teroris ini dan menetralkan serta menghancurkan kemampuan yang mengancam keamanan regional dan internasional," ujar al-Malki.
Uni Emirat Arab mengecam Houthi yang didukung Iran atas serangan terhadap mitra koalisinya, menurut laporan Khaleej Times.
Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA menegaskan kembali solidaritasnya dengan Arab Saudi atas semua ancaman terhadap warga sipil.
Houthi belum mengaku bertanggung jawab atas serangan ke Bandara Internasional Abha.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-saudi-security-yemen-idUSKBN25Q0T7