TEMPO.CO, Texas – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengunjungi area yang dilanda badai Laura di negara bagian Louisiana dan Texas.
Trump mendapatkan penjelasan singkat mengenai operasi penanganan bencana darurat yang sedang berlangsung.
“Ada kehilangan yang besar, tapi kondisinya bisa jauh lebih buruk,” kata Trump seperti dilansir Reuters pada Ahad, 30 Agustus 2020.
Badai Laura melanda kedua negara bagian itu pada pekan ini dan menjadi badai terbesar di kawasan itu selama satu abad terakhir seperti dilansir CNN.
“Satu hal yang saya tahu soal negara bagian ini adalah mereka melakukan pembangunan kembali dengan cepat,” kata Trump kepada sejumlah pejabat federal, anggota legislatif dan Gubernur John Bell Edwards seperti dilansir Reuters pada Ahad, 30 Agustus 2020.
Badai Laura menghantam Louisiana pada Kamis dini hari waktu setempat dengan kecepatan hembusan angin mencapai sekitar 150 mil per jam atau sekitar 240 kilometer.
Angin merusak bangunan, merobohkan pohon, dan memutus jaringan listrik untuk sekitar 650 ribu warga di Louisiana dan Texas.
“Namun, hembusan angin badai Laura ini ternyata lebih lemah dari yagn diperkirakan sebelumnya,” begitu dilansir Reuters.
Badai berkategori 4 ini menewaskan sedikitnya 15 orang termasuk sejumlah orang yang meninggal karena terkena asap dari generator yang dinyalakan.
Gubernur Edwards mengatakan badai Laura merupakan badai terkuat yang melanda Louisiana dan mengalahkan badai Katrina, yang merupakan badai kategori 3 pada 2005.
Trump sempat menandatangani beberapa kertas saat mengunjungi Lake Charles, Texas, seusai kunjungan di Louisiana. “Jual ini malam ini di Ebay, Anda akan dapat US$10 ribu,” kata Trump kepada salah satu petugas di lokasi. Itu setara sekitar Rp140 juta.
Sumber:
https://edition.cnn.com/2020/08/27/weather/laura-gulf-coast-weather-forecast-thursday/index.html