TEMPO.CO, Jakarta - Banjir bandang ayang melanda 13 provinsi di Afganistan telah menewaskan sedikitnya 160 orang, lebih dari 100 orang terluka, dan 15 orang dinyatakan hilang.
Banjir yang terjadi mulai hari Rabu lalu, 26 Agustus 2020 hingga Sabtu ini telah menghancurkan rumah warga dan juga bangunan.
Jasad para korban tewas disebabkan banjir bandang ditemukan di reruntuhan dan lumpur pada hari Sabtu, 29 Agustus 2020..
"Tim penyelamat masih di area dan mencari jasad-jasad yang hilang," kata Wahida Shahkar, juru bicara gubernur kota Parwan.
Juru bicara polisi di kota Parwan, Salim Noori mengatakan, komunitas petani dan pekerja informal di provinsi itu mengalami dampak banjir yang paling parah.
Kementerian Pertahanan Afganistan mengatakan pasukan keamanan negara sedang membantu upaya pemulihan dan distribusi bantuan.
NATO mengatakan pasukannya juga mendukung militer Afganistan dengan memberikan makanan, air dan selimut ke area itu pekan ini.
Sumber:
ttps://www.reuters.com/article/us-afghanistan-floods/afghanistan-flash-floods-kill-160-search-for-bodies-continues-idUSKBN25P0I