TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Belarus telah mencopot akreditasi 17 jurnalis yang bekerja untuk media asing dan meliput unjuk rasa anti pemerintah yang pecah setelah sengketa hasil pemilihan presiden.
Asosiasi Jurnalis Belarus dalam pernyataannya menjelaskan akreditasi jurnalis yang bekerja untuk media asing dikeluarkan oleh kementerian luar negeri Belarus.
Asosiasi Jurnalis Belarus mengetahui 17 jurnalis yang dicabut akreditasi mereka termasuk jurnalis video dan fotographer Reuters, dua dari BBC dan 4 dari Radio Liberty.
Juru bicara Reuters dalam pernyataannya mengatakan akreditasi jurnalisnya telah dicabut.
"Kami berharap otoritas akan memulihkan kredensial mereka untuk memastikan jurnalis kami dapat terus menyampaikan berita yang independen dan tidak bias kepada publik," ujar Reuters.
Situs resmi Radio Liberty mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri Belarus mengenai keputusan mencabut akreditasi jurnalis yang bekerja untuk media asing diambil dengan alasan keamanan.
Kementerian Luar Negeri Belarus menolak menjelaskan berapa banyak jurnalis untuk media asing yang kehilangan akreditasi mereka.
Kedutaan Amerika di Minsk, ibukota Belarus mengeluarkan pernyataan hari Sabtu, 29 Agustus 2020 tanpa merujuk khusus tentang pencabutan akreditas jurnalis namun menyinggung soal jurnalis menjadi target di Belarus.
"Kami prihatin dengan jurnalis menjadi target terus berlanjut, pemblokiran media independen dan situs oposisi serta pencabutan internet dan penahanan warga yang menggunakan hak mereka untuk berkumpul dan berbicara secara bebas," ujar Kedutaan Amerika.