Menurut berita yang dilansir Daily Times, Senin (29/9), bus-bus serta kereta yang dipenuhi penumpang mulai meninggalkan terminal-terminal dan Stasiun Kereta Api Rawalpindi. Para pemilik bus mengantisipasi hal tersebut dan menaikkan tiket bus hampir dua kali lipat. Para penumpang terpaksa menerima itu karena mereka merasa harus pulang kampung.
Perusahaan Kereta Api Pakistan (Pakistan Railways) juga telah menyediakan kereta api khusus dengan tujuan kota yang beragam. Itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang hari raya Idul Fitri. Maskapai Pakistan International Airlines juga menyediakan penerbangan khusus.
Baca Juga:
Pemerintah Pakistan telah mengumumkan hari libur Idul Fitri selama tiga hari yaitu pada 1 sampai 3 Oktober 2008. Menurut sebuah jajak pendapat di Pakistan, mayoritas pegawai negeri sipil dan juga pekerja di sektor privat bakal mudik untuk mengunjungi keluarga mereka di kampung halaman sejak 29 dan 30 September.
Beberapa pemerintah daerah telah meminta pemerintah pusat agar mengumumkan 4 Oktober sebagai hari libur. Pemerintah daerah Punjab sendiri mengumumkan bahwa 4 Oktober sebagai hari libur.
Idul Fitri bagi masyarakat muslim Pakistan merupakan perayaan terbesar kaum muslim seperti juga di sebagian dunia lainnya. Mereka yang tinggal di luar Pakistan pun berusaha untuk pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga mereka.
Tidak hanya warga Pakistan di Timur Tengah, tetapi juga dari Eropa bahkan dari Kanada dan Amerika Serikat mudik ke Pakistan untuk merayakan Idul Fitri. "Saudara saya datang untuk merayakan Idul Fitri bersama kami dari Kanada setelah ia tinggal tiga tahun di sana," ujar Mohammad Adnan Khan.
Saat Idul Fitri, Islamabad biasanya menjadi seperti kota hantu. Itu membuat polisi setempat justru kesulitang memberi pengamanan. Masyarakat banyak yang mengeluhkan rumah mereka disatroni perampok saat mereka pergi mudik. Namun, kali ini kepolisian Islamabad telah mengambil langkah antisipasi dengan meminta warga untuk melaporkan diri sebelum meninggalkan rumah mereka.
Beberapa warga juga dikabarkan telah menyewa jasa keamanan swasta untuk menjaga rumah mereka.
Daily Times| Kodrat Setiawan