TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada hari Kamis kemarin bahwa pasukan militer bentukannya sudah siap membantu Belarus. Hal itu menyusul permintaan tolong dari Presiden Alexander Lukashenko untuk meredam unjuk rasa di Belarus.
"Kami memiliki semacam tanggung jawab terhadap Belarus dan apa yang ditanyakan Alexander Lukashenko kepada kami adalah apakah kami bisa membantu," ujar Putin sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 28 Agustus 2020.
Putin melanjutkan bahwa pasukan militer yang ia siapkan untuk Belarus tidak bisa sembarangan ditugaskan oleh Alexander Lukashenko. Pasukan tersebut, kata Putin, hanya bisa digunakan apabila situasi di Belarus benar-benar sudah tidak terkendali.
Seperti diberitakan sebelumnya, unjuk rasa di Belarus sudah berlangsung selama sepekan lebih. Warga setempat memprotes kemenangan Alexander Lukashenko di Pilpres Belarus untuk keenam kalinya. Menurut mereka, Alexander Lukashenko bermain curang untuk bisa mempertahankan posisi sebagai Presiden Belarus.
Pada awalnya, unjuk rasa di Belarus beberapa kali berujung kerusuhan hingga ribuan demonstran ditangkap oleh pemerintah. Belakangan, warga mulai memakai pendekatan unjuk rasa yang lebih damai untuk menghindari eskalasi dengan aparat Belarus.
"Saya sudah katakan bahwa Rusia akan memenuhi tanggung jawabnya. Alexander Lukashenko meminta untuk disiapkan polisi militer, langsung saya wujudkan. Namun, kami sepakat bahwa mereka hanya ditugaskan saat situasi tak terkendali," ujar Putin menegaskan.
Pernyataan Putin tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Rusia semakin serius dengan Belarus. Padahal, beberapa pekan sebelumnya, Rusia sempat dituduh Belarus hendak mengganggu jalannya Pilpres dengan mengirim tentara bayaran ke Minsk. Ketika situasi Belarus memanas, Belarus berubah sikap dan meminta bantuan ke Rusia.
Kelompok oposisi Belarus, yang menyebut dirinya Dewan Koordinasi, khawatir dengan keterlibatan Rusia di Belarus. Menurut mereka, langkah Rusia membuatkan Belarus pasukan militer telah melanggar hukum internasional.
Hal senada disampaikan oleh Polandia, tetangga dari Belarus. Mereka meminta Rusia tidak ikut campur ke urusan Belarus.
ISTMAN MP | REUTERS