Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Barang Hilang di Jepang Cepat Dikembalikan ke Pemiliknya

image-gnews
Sejumlah orang yang memakai masker menaiki kereta di Tokyo, Jepang, pada 25 Mei 2020. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sempat menetapkan status darurat untuk Tokyo dan enam wilayah lainnya. Xinhua/Du Xiaoyi
Sejumlah orang yang memakai masker menaiki kereta di Tokyo, Jepang, pada 25 Mei 2020. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sempat menetapkan status darurat untuk Tokyo dan enam wilayah lainnya. Xinhua/Du Xiaoyi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin kita pernah mendengar banyak berita tentang mudahnya mendapatkan kembali barang hilang di Jepang, semisal dompet atau ponsel, yang bahkan tidak membutuhkan waktu lama untuk kembali ke pemiliknya.

Memang, kejujuran jadi faktor menentukan pengembalian barang hilang, tetapi Jepang juga memiliki sistem pengembalian barang yang rapi dan salah satu yang terbaik di dunia.

Apa yang membuat sistem pengembalian barang hilang Jepang begitu efektif?

Dilansir dari Great Big Story, 26 Agustus 2020, mudahnya melaporkan kehilangan barang adalah salah satu faktor.

Jika kita menemukan barang seseorang kita bisa melaporkannya ke pos polisi terdekat yang disebut Koban, yang bisa ditemukan di setiap sudut kota.

"Jika seseorang mengantarkan barang hilang ke kami, kita akan menulis laporan untuk pengembaliannya ke pemilik," kata Yuga Umezawa, petugas polisi di pos polisi Ikebukuro.

"Bahkan jika itu barang kecil dan tidak terlalu berharga," kata Umezawa.

Umezawa mengaku Koban tempat dia berdinas menerima sekitar 30 barang hilang per hari selama hari kerja.

Setelah dilaporkan, barang hilang itu akan disimpan di kotak penyimpanan kantor polisi selama dua pekan. Jika tidak ada yang mengklaim, barang akan dibawa ke pusat barang hilang di Bunkyo Ward di Tokyo, sebuah gedung enam lantai yang bisa menyimpan 900.000 lebih barang.

Ketika Maithilee Jadeja, mahasiswa asing berusia 20 tahun, melaporkan ponselnya yang hilang ke polisi pada Februari 2017, dia samar-samar ingat lokasi kehilangannya. Barangnya hilang di dekat puncak Gunung Aso, gunung api aktif terbesar di Jepang.

Ponsel Jadeja terjatuh saat mengambil foto. Dua bulan kemudian, di Kyoto, Jadeja mendapat surat dari polisi di Prefektur Kumamoto yang jaraknya lebih dari 500 KM. Seorang pejalan kaki telah menemukan teleponnya dan menyerahkannya. Layarnya rusak di beberapa bagian. Bagaimanapun, Jadeja lega ponselnya telah kembali.

Dikutip dari Al Jazeera, Mark D West, penulis "Law in Everyday Japan: Sex, Sumo, Suicide, and Statutes", dan dekan Fakultas Hukum Universitas Michigan menggambarkan Jepang sebagai surga barang hilang.

"Jepang memiliki undang-undang yang berkembang dengan baik, orang-orang tahu ada biaya pencarian yang terlibat dengan pengembalian, dan mereka tahu untuk mengembalikan barang ke Koban atau kotak kepolisian, dan dapat ditemukan di department store," kata West.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Toshinari Nishioka, mantan polisi yang mengajar di Kansai University of International Studies, mengatakan bahkan ketika seorang anak menyerahkan sejumlah kecil uang, petugas polisi tetap akan menjalani prosedur yang sama.

"Sekalipun hanya satu atau lima yen, petugas akan menganggapnya serius dan mengatakan kepadanya: 'Kamu melakukan pekerjaan dengan baik'. Polisi melakukan ini untuk menumbuhkan harga diri dan rasa pencapaian anak. Tugas polisi bukan hanya menindak kriminal, mereka juga berusaha meningkatkan perbuatan baik bagi masyarakat setempat," kata West.

Orang tua dan guru mengajari fungsi Koban saat melaporkan barang yang hilang dan sudah ditemukan. Sebagian besar anak-anak di Jepang pasti pernah pergi ke Koban, atau setidaknya tahu di mana tempatnya.

"Sistem pencarian barang hilang kami didaftarkan secara online," kata Yukiko Igarashi, kepala pusat barang hilang Jepang, kepada Great Big Story.

Lalu bagaimana jika barang hilang tidak diklaim? Yukiko mengatakan barang yang tidak diklaim akan menjadi milik pemerintah Tokyo.

Tahun lalu orang-orang menyerahkan total 3,88 miliar yen (Rp 534,4 miliar) ke pusat barang hilang, kata Yukiko, dan sekitar 2,84 miliar yen (Rp 391,2 miliar) sudah dikembalikan ke pemiliknya dengan rata-rata pengembalian uang tunai sekitar 73 persen.

Yukiko mengatakan alasan tingginya pengembalian barang di Jepang karena orang Jepang memiliki kebiasaan mengembalikan barang hilang ke polisi. Kebiasaan ini sudah diajarkan oleh keluarga dan guru sejak masa kanak-kanak dan mengakar dalam budaya Jepang.

FARID NURHAKIM | GREAT BIG STORY | AL JAZEERA

Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=2xlUDUtftGw&feature=youtu.be

https://www.aljazeera.com/indepth/features/2017/07/lost-phone-japan-170719102107315.html

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

1 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

1 hari lalu

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

Jika ingin melihat sakura mekar di Jepang dan menikmati keindahannya, silakan melakukannya secara bertanggung jawab dan ikuti aturannya.


Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

6 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

Kementerian Luar Negeri RI memastikan telah menangani kasus video viral WNI di Jepang yang meminta bantuan untuk biaya operasi.


Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

9 hari lalu

Seorang peserta melihat-lihat toilet umum yang didesain ulang sebagai bagian dari proyek untuk mengubah toilet umum menjadi toilet yang dapat digunakan dengan nyaman oleh semua orang, selama Tur Antar-Jemput Toilet Tokyo, di kawasan Shibuya, di Tokyo, Jepang 4 April 2024. REUTERS /Kim Kyung-Hoon
Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

Satu perjalanan, peserta akan diajak mengunjungi delapan atau sembilan toilet umum di Tokyo dengan menggunakan mobil.


Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

9 hari lalu

Akashi Kaikyo Bridge mempunyai Ketinggian 298,3M, berada di atas Selat Akashi dan menghubungkan kota Kobe di Pulau Honshu sampai Iwaya di Pulau Awaji. Jembatan ini adalah jembatan terpanjang di dunia kategori jembatan gantung, dengan rentang pusat 1.991 meter. panoramio.com
Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

Genap berusia 26 tahun, inilah fakta-fakta jembatan gantung cantik Akashi Kaikyo di Jepang, termasuk tahan gempa bumi hingga 8,5 SR.


AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

11 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.


Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Petugas Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya menunjukkan sampah impor terpapar limbah asal Australia di Terminal Petikemas Surabaya, 9 Juli 2019. Sampah plastik itu tercampur ke dalam sampah kertas (waste paper) yang diimpor dari negara seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Prancis, Jerman dan Hong Kong oleh sejumlah pabrik kertas untuk bahan baku kertas baru. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.


Ini yang Dibahas Prabowo Subianto saat Temui Perdana Menteri Fumio Kishida di Jepang

12 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) di kantor Perdana Menteri Jepang di Tokyo, Jepang, pada 3 April 2024. (ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI)
Ini yang Dibahas Prabowo Subianto saat Temui Perdana Menteri Fumio Kishida di Jepang

Fumio Kishida menerima kunjungan Menteri Pertahanan RI yang juga calon presiden RI terpilih Prabowo Subianto di Jepang.


Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

13 hari lalu

Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Kantor Perdana Menteri di Tokyo, Jepang pada Rabu, 3 April. Eugene Hoshiko/Pool melalui REUTERS
Prabowo ke Cina dan Jepang, Kunjungan Menhan Rasa Presiden

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih, Prabowo Subianto, diterima Presiden Cina Xi Jinping dan PM Jepang Fumio Kishida


Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

13 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

Pemerintah Jepang akan menyalurkan dana sebesar US$35 juta atau sekitar Rp555,86 miliar kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA)