TEMPO.CO, Seoul – Otoritas telekomunikasi Korea Selatan mengatakan akan menertibkan penyebaran berita bohong terkait Covid-19 seiring meningkatnya kembali penyebaran virus ini.
Komisi Komunikasi Korea mengatakan akan mengambil langkah tegas terhadap penyebaran berita bohong. Ini karena berita bohong menghambat upaya penanganan pandemi Covid-19.
Komisi akan melibatkan polisi dan Komisi Standar Komunikasi Korea atau KCSC untuk memblokir dan menghapus informasi seperti itu.
“Berita bohong Covid-19 meningkatkan kekhawatiran publik dan menyebarkan ketidak-percayaan. Ini mengganggu upaya pencegahan terhadap penyebaran virus,” begitu pernyataan dari KCC seperti dilansir Korea Times pada Selasa, 25 Agustus 2020.
Pernyataan ini muncul setelah sehari sebelumnya Presiden Moon Jae-in menyebut penyebaran berita bohong Covid-19 sebagai kejahatan anti-sosial.
Secara terpisah, otoritas kesehatan Korea atau KCDC melaporkan terjadi 280 kasus baru pada Selasa ini.
Pemerintah memutuskan untuk menutup mayoritas sekolah dan taman kanak-kanak di area Seoul Raya untuk mencegah penyebaran Covid-19 ke siswa dan pengajar seperti dilansir Channel News Asia.
Menteri Edukasi, Yoo Eun-hae, mengatakan ada 200 siswa dan staf pengajar yang terpapar Covid-19 atau Corona selama dua pekan terakihr.
Sumber:
https://www.koreatimes.co.kr/www/nation/2020/08/356_294917.html