TEMPO.CO, Dubai – Kepala lembaga pengawas nuklir Perserikatan Bangsa – Bangsa atau PBB, IAEA, Rafael Grossi, tiba di Teheran, terkait isu nuklir Iran pada Senin, 24 Agustus 2020.
Grossi tiba untuk membahas soal akses inspektur ke dua bekas instalasi nuklir Iran setelah terjadi kebuntuan selama berbulan-bulan antara Teheran dan lembaga itu.
Otoritas Iran mengatakan kunjungan Grossi akan memperkuat hubungan dan membangun kepercayaan antara Teheran dan IAEA.
Namun, dalam pernyataan pada Sabtu, Grossi mengatakan dia akan menanyakan soal pertanyaan besar terkait isu akses.
“Sepanjang langkah IAEA berdasarkan imparsialitas independen dan menjaga jarak dari tekanan politik negara lain, tidak akan ada masalah antara IAEA dan Teheran,” kata Saeed Khatibzadeh, juru bicara kementerian Luar Negeri Iran, seperti lansir media lokal dan dikutip Reuters pada Senin, 24 Agustus 2020.
Seorang pejabat senior bidang nuklir Iran mengatakan IAEA menginginkan akses untuk dua lokasi aitu satu di dekat Teheran dan di dekat Kota Isfahan.
Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters
Grossi datang setelah Amerika Serikat mendesak Dewan Keamanan PBB atau DK PBB pada pekan lalu untuk mengenakan sanksi kembali kepada Teheran.
Sanksi itu telah dicabut berdasarkan Perjanjian Nuklir Iran 2015 dengan sejumlah negara besar seperti Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Cina. AS awalnya mendukung perjanjian ini namun menarik diri pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump pada 2018.
Sumber: