TEMPO.CO, Taipei – Pemerintah Taiwan meminta situs belanja Taobao asal Cina untuk mendaftar ulang sebagai perusahaan investasi Cina dan bukan sebagai perusahaan asing.
Perusahaan belanja online ini merupakan anak perusahaan dari Alibaba Group Holding Ltd ini, yang merupakan salah satu perusahaan belanja online terbesar dunia dan berasal dari Cina.
Pemerintah Taiwan memberi waktu kepada manajemen Taobao untuk mendaftar ulang dalam enam bulan.
“Kami tidak menganggap perusahaan itu sebagai perusahaan investasi asing,” kata Su Chi-Yun, juru bicara komisi investasi dari kementerian Ekonomi Taiwan, seperti dilansir Reuters pada Senin, 24 Agustus 2020.
Menurut komisi investasi, perusahaan Taobao Taiwan dioperasikan oleh sebuah perusahaan yang tercatat di Inggris bernama Claddagh Venture Investment.
Ini merupakan perusahaan investasi yang dikontrol secara efektif oleh Alibaba.
Komisi investasi Taiwan juga merasa khawatir dengan keamanan informasi pengguna, yang dikirim ke Cina.
Otoritas telah mengenakan denda kepada Taobao Taiwan sebesar sekitar US$13,900 atau sekitar Rp203 juta.
Perusahaan Taobao seharusnya terdaftar sebagai perusahaan investasi asal Cina. Namun, perusahaan justru tercatat sebagai investasi asing karena manajemen merasa ini lebih nyaman.
Sebelumnya, manajemen Taobao pernah mengatakan perusahaan itu berbeda sepenuhnya dengan Taobao yang beroperasi di Cina. Soal ini, manajeemn Alibaba enggan menanggapi permintaan tanggapan dari Reuters.
Pemerintah Taiwan memperlakukan perusahaan investasi asing lebih longgar dibandingkan dengan perusahaan asal Cina, yang memiliki sejumlah aturan ketat.
Sumber: