TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara meluncurkan situs web kampanye antirokok di jaringan internet khusus dalam negeri meski Kim Jong Un sendiri adalah perokok berat.
Menurut laporan media Korut pada Ahad, sebuah pusat riset antirokok membuka situs "Anti-merokok 1.0" di sistem jaringan komputer dalam negeri bulan lalu.
Situs ini menyediakan informasi dan saran bagaimana berhenti merokok, menurut Meari, salah satu situs propaganda Korea Utara, dikutip dari kantor berita Yonhap, 24 Agustus 2020.
Situs ini tidak bisa diakses di luar Korea Utara karena kontrol ketat jaringan internet dalam negerinya yang dikenal Kwangmyongsong. Jaringan internet Korea Utara tidak tersambung dengan internet global untuk mencegah warga Korut mengakses informasi dari luar.
Namun, Meari melaporkan informasi yang diberikan kampanye antirokok dalam situs itu berdasarkan sains.
Pusat penelitian juga menawarkan layanan untuk memeriksa jumlah nikotin dalam tubuh perokok sambil menyarankan mengkonsumsi teh atau minuman lain yang diyakini bisa mengurai kebiasaan merokok, menurut situs web tersebut.
Korea Utara telah meningkatkan upaya anti-rokok dalam beberapa tahun terakhir, merevisi undang-undang tahun lalu untuk membatasi impor rokok asing, dan melarang rokok elektronik atau vape. Korea Utara juga memperluas zona bebas rokok di tempat dan gedung umum.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tertangkap kamera menyalakan rokok di stasiun kereta Nanning, Cina, dalam perjalanan ke Vietnam. [TBS-JNN/Business Insider]
Meski Korut terus meluncurkan kampanye anti-merokok, Kim Jong Un bagaimanapun adalah seorang perokok aktif. Bahkan beberapa kali media pemerintah dan luar negeri sering memperlihatkan Kim Jong Un merokok ketika berbicara dengan pejabat pemerintah.
Kim Jong Un dikenal sebagai perokok berat. Salah satu gambar menunjukkan Kim Jong Un terlihat merokok dalam perjalanan kereta menuju Vietnam untuk pertemuan keduanya dengan Presiden AS Donald Trump, Daily Express melaporkan.
Foto menunjukkan dia merokok di peron kereta api dengan saudara perempuannya Kim Yo-jong memegang asbak di sebelahnya.
Spekulasi bahwa kesehatan Kim Jong Un yang memburuk dapat memaksa pergantian kepemimpinan telah beredar selama berbulan-bulan setelah ia absen dalam sejumlah agenda penting selama pandemi Covid-19.
YONHAP | DAILY EXPRESS