TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh anti-korupsi Rusia, Alexei Navalny selama perjalanan di Siberia telah diikuti aparat kepolisian Rusia, FSB berpakaian preman sebelum jatuh tak sadarkan diri dalam penerbangan.
Surat kabar Rusia Moskovsky Komsomolets melaporkan, aparat kepolisian memantau secara dekat via CCTV setiap pergerakan Navalny.
Polisi Rusia dilaporkan secara intensif memantau aktivitas sosok pengkritik Presiden Vladimir Putin ini.
Di Siberia, Navalny menolak tidur di kamar hotel yang telah dipesan atas namanya.
Apartemen yang disewa pendukungnya untuk Navalny selama melakukan aktivitas di Siberia kemudian ditemukan aparat polisi.
"Skala pemantauan tidak mengagetkan kami sama sekali, kami sepenuhnya sadar terhadap itu sebelumnya," Kira Yarmysh menuliskannya di Twitter, sebagaimana dikutip dari Reuters, 23 Agustus 2020.
Navalny kini dalam perawatan tim dokter di satu rumah sakit di Berlin, Jerman.
Yarmysh percaya Navalny diracun saat minum teh di satu kafe di bandara kota Tomsk di Siberia. Beberapa saat setelah pesawat take off, Navalny merasakan kesakitan luar biasa hingga tak sadarkan diri pada hari Kamis pagi, 20 Agustus 2020.
Pesawat mendarat darurat di kota Omsk dan Alexei Navalny dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi koma.