Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiba di Serbia, Dokter Jerman Coba Jemput Alexei Navalny

image-gnews
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 29 Februari 2020. Politikus oposisi Rusia, Alexei Navalny, 43 tahun, merupakan seorang pengritik keras pemerintah Rusia dan Presiden Vladimir Putin. REUTERS/Shamil Zhumatov
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 29 Februari 2020. Politikus oposisi Rusia, Alexei Navalny, 43 tahun, merupakan seorang pengritik keras pemerintah Rusia dan Presiden Vladimir Putin. REUTERS/Shamil Zhumatov
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tertahannya kritikus anti-pemerintah Rusia, Alexei Navalny, di Serbia membuat dokter-dokter Jerman mengunjunginya langsung ke sana. Mereka ingin memastikan apakah kondisi Alexei Navalny benar-benar buruk sehingga tidak memungkinkan untuk diterbangkan ke Jerman.

Menurut rekan dan keluarga Alexei Navalny, para dokter Jerman tersebut sudah selesai memeriksa kondisi Navalny. Menurut mereka, kondisi Alexei Navalny masih cukup stabil untuk diterbangkan ke Jerman. Namun, izin masih menjadi penghalang.

"Kami sudah mendengar dari tim medis Jerman. Mereka memastikan bahwa mereka bisa dan siap untuk menerbangkan Navalny ke Jerman," ujar pernyataan pers Cinema for Peace Foundation yang mengurus penjemputan dan perawatan Alexei Navalny di Jerman nanti, Jumat, 21 Agustus 2020.

Seperti diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny mendadak jatuh koma ketika hendak melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow, Kamis, 20 Agustus 2020. Awalnya, ia diduga diracun sebelum lepas landas. Namun, belum lama ini, tim dokter di Siberia mengklaim tak ada racun di tubuh Navalny.

Saat ini, Alexei Navalny tengah menjalani perawatan di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Siberia. Ia langsung dilarikan ke sana usai pesawat yang ditumpanginya mendarat darurat di Siberia.

Tak lama setalah ia dibawa ke ICU, tawaran datang dari Jerman untuk merujuknya ke Rumah Sakit Charite Berlin. Namun, menurut rekan-rekan Alexei Navalny, belakangan tawaran itu dihalangi oleh dokter dan pemerintah Rusia dengan alasan legal dan medis. Mereka mengklaim kondisi Alexei Navalny tidak cukup aman untuk diterbangkan ke Jerman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Otoritas Rusia telah menyampaikan ke tim dokter asal Jerman bahwa tidak aman untuk menerbangkan Navalny. Hal tersebut tidak benar," ujar Cinema for Peace Foundation menegaskan. Organisasi itu menduga Rusia mencoba menahan Navalny untuk menghapus jejak racun.

Untuk memastikan Alexei Navalny bisa segera dirujuk ke Jerman, istrinya mengajukan permohonan ke Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurutnya, hanya Putin yang bisa membuka jalan untuk menyelamatkan Navalny dari rumah sakit Serbia yang perlengkapan medisnya tak memadai.

"Saya mohon dengan sangat untuk mengizinkan kami memindahkan Navalny ke Jerman," ujar surat yang dikirim Yulia, istri Navalny, ke Vladimir Putin. Putin diketahui sudah menerima telepon dari Uni Eropa yang menyinggung masalah Navalny tertahan di Rumah Sakit Serbia.

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

16 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 jam lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

1 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

1 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

1 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

4 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bereaksi di samping Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, saat Presiden Israel Isaac Herzog berbicara dengan korban selamat Holocaust, Rena Quint, di Hall of Remembrance of the Yad Vashem Holocaust Memorial museum di Yerusalem, 13 Juli 2022. Menahem Kahana/Pool  melalui REUTERS
Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Korban Holocaust mengaku trauma atas serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Jerman memberikan kompensasi ke mereka.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

6 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

7 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

8 hari lalu

Para hakim dan delegasi duduk di ruang sidang saat Nikaragua akan meminta Mahkamah Internasional pada hari Senin untuk memerintahkan Berlin menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan membatalkan keputusannya untuk menghentikan pendanaan badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, di Den Haag, Belanda, 8 April 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

Nikaragua meminta ICJ untuk memerintahkan Jerman menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan melanjutkan pendanaannya untuk UNRWA.


Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

8 hari lalu

Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik antara Israel dan kHamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 11 Februari 2024. REUTERS/Bassam Masoud
Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

Menhan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa penarikan pasukan dari Khan Younis adalah bagian dari persiapan melancarkan serangan ke Rafah