Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan 3 Tahun Pembantaian, Etnis Rohingya Masih Terlunta-lunta

image-gnews
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya duduk menunggu saat tiba di tempat penampungan yang baru di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Mee Kandang, Lhokseumawe, Aceh, Jumat 10 Juli 2020. Sebanyak 99 orang pengungsi Rohingya yang terdiri dari 43 orang dewasa dan 56 anak-anak dipindahkan ke tempat penampungan sementara yang baru dan sehat sambil menunggu kepastian dari imigrasi, IOM dan UHNCR soal sampai kapan mereka akan berada di Indonesia. ANTARA FOTO/Rahmad
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya duduk menunggu saat tiba di tempat penampungan yang baru di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Mee Kandang, Lhokseumawe, Aceh, Jumat 10 Juli 2020. Sebanyak 99 orang pengungsi Rohingya yang terdiri dari 43 orang dewasa dan 56 anak-anak dipindahkan ke tempat penampungan sementara yang baru dan sehat sambil menunggu kepastian dari imigrasi, IOM dan UHNCR soal sampai kapan mereka akan berada di Indonesia. ANTARA FOTO/Rahmad
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa peringatan pembantaian terhadap etnis minoritas Rohingya oleh tentara Myanmar telah memasuki tahun ketiga. Kejadian pada 2017 tersebut telah mendorong eksodus massal warga etnis Rohingya ke Bangladesh.

Kendati sudah tiga tahun berlalu, prospek bagi hampir satu juta pengungsi etnis Rohingya itu tampaknya masih suram. Mereka tinggal di tenda-tenda bambu dan plastik di kamp-kamp pengungsian.

Sejumlah etnis Rohingya menunggu di ruangan setelah menjalani pemeriksaan kesehatan dan identifikasi di tempat penampungan sementara di bekas kantor Imigrasi Punteuet, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Jumat 26 Juni 2020. Hasil identifikasi dan pemeriksaan tes diagnosa cepat (rapid test) COVID-19 menyatakan sebanyak 99 orang etnis Rohingya dinyatakan non reaktif. ANTARA FOTO/Rahmad

Upaya untuk melakukan repatriasi atau pemulangan para pengungsi itu sudah dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada 2018 dan 2019. Namun dua-duanya gagal karena para pengungsi menolak pulang ke Myanmar. Mereka masih waswas bakal kembali meletup tindak kekerasan terhadap mereka.

Dalam upaya mengubah nasib ke yang lebih baik, beberapa pengungsi ada yang memilih jalan menyelundup menggunakan perahu ke kawasan Asia Tenggara. Dalam beberapa tahun terakhir, puluhan orang tewas dalam upaya mereka mengadu nasib itu karena kapal reyot mereka yang penuh sesak terbalik di tengah laut atau kekurangan bahan makan selama dalam perjalanan.

Mereka yang ingin menyelinap ilegal akan semakin susah karena negara-negara seperti Malaysia sudah menutup pintu-pintu perbatasan mereka. Malaysia juga mengancam akan memutar balik perahu-perahu pembawa imigran ilegal etnis Rohingya, balik lagi. Malaysia beralasan ingin melindungi lapangan kerja dan SDM mereka di tengah lockdown virus corona.

“Saya hanya berdoa dan berharap agar suatu hari keluarga saya akan menetap di negara Barat”, kata Mohammed Nur, yang tinggal di kamp pengungsi di distrik Cox’s Bazar, Bangladesh, yang bertetangga dengan Myanmar.

Beberapa pengungsi etnis Rohingya bergantung pada harapan opsi ketiga, yakni ditempatkan ke sebuah negara maju. Nur, masuk dalam daftar segelintir pengungsi Rohingya dalam program ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sayang, Bangladesh yang selama berpuluh tahun membuka pintu bagi pengungsi etnis Rohingya, memutuskan mengakhiri program ini pada 2019. Keputusan itu diambil di tengah kekhawatiran Bangladesh bakal menjadi penghubung bagi para pengungsi yang ingin pindah ke negara-negara Barat.

“Umur saya sekarang 29 tahun, tetapi saya memutuskan belum menikah karena saya tidak ingin menambah jumlah keluarga,” kata Nur.

Keberlangsungan program penempatan para pengungsi Rohingya ke negara-negara Barat sepenuhnya bergantung pada Bangladesh. Komisi Bangladesh untuk pengungsi mengatakan fokus pihaknya adalah repatriasi, namun pihaknya siap bekerja sama menempatkan para pengungsi itu ke negara-negara lain jika pemerintahannya memutuskan melanjutkan program itu.

“Jika keputusan diambil pemerintah, kami siap melaksanakannya”, kata Mahbub Alam Talukder dari Komisi Bangladesh untuk pengungsi Rohingya.

Kementerian Luar Negeri Bangladesh dan Kementerian Dalam Negeri belum mau berkomentar soal ini.

Terhitung sejak 2006 - 2010, program penempatan pengungsi Rohingya ke negara maju telah mengirimkan sekitar 920 warga etnis Rohingya ke negara-negara seperti Australia, Kanada, dan Amerika Serikat.

FARID NURHAKIM | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

3 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

8 hari lalu

Iklan satu halaman penuh di New York Times yang menyerang penyanyi Dua Lipa dan model Gigi dan Bella Hadid telah dikecam secara luas.[Twitter/Middle East Eye]
Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

9 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

12 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

15 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

17 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

18 hari lalu

Banjir lahar dingin yang terjadi di Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Jumat, 5 April 2024. Foto Istimewa.
256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.


Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

23 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan


Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

24 hari lalu

Warga Palestina yang terluka akibat tembakan Israel saat menunggu bantuan, menurut pejabat kesehatan, terbaring di tempat tidur di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 1 Maret 2024. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilaporkan akan berlanjut di Kairo, Mesir.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

26 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia