TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi memecat beberapa pejabat yang terlibat dalam proyek pariwisata, diantaranya perbaikan situs bersejarah al-Ula, mega proyek Laut Merah dan perusahaan pengembang Souda. Kantor berita SPA pada Jumat, 21 Agustus 2020 mewartakan berdasarkan sumber di Kerajaan Arab Saudi pemecatan itu dilakukan karena adanya dugaan korupsi.
Dikutip dari english.alarabiya.net, para pejabat yang terkena pemecatan itu sekarang berstatus dalam investigasi atas perambahan di lahan-lahan proyek milik negara. Dekrit Kerajaan Arab Saudi yang diterbitkan telah memerintahkan Komisi Pengendalian Antikorupsi segera melakukan investigasi seluruh pejabat berwenang atas dugaan keterlibatan dalam tindakan illegal.
Diduga ada lebih lebih dari 5 ribu pelanggara dalam proyek wisata Laut Merah dan puluhan pelanggaran di situs warisan sejarah al-Ula.
“Tindakan kejahatan yang dilakukan dianggap sebagai sebuah pelanggaran pada system dan merusak konstitusi lingkungan,” demikian bunyi pemberitaan kantor berita SPA.
Pelanggaran, yang diduga dilakukan oleh segelintir pihak berwenang, telah berdampak besar pada pelaksanaan projek-projek dan sebuah pelanggaran pada komisi kompetensi al-Ula. Diantara mereka yang kena pecat itu adalah Awad bin Eid bin Awda al-Balawi, Direktur Penjaga Perbatasan, yang disebut dipensiunkan. Tugas gubernur di wilayah Umluf, al-Wajh dan Kepala Souda Center, diberhentikan.
Beberapa komandan yang bertugas di bidang penjaga perbatasan di Umluf dan al-Wajh, juga dihentikan dari tugas-tugasnya. Nasib yang sama dialami oleh beberapa pejabat di Kementerian Dalam Negeri, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi. Mereka yang dianggap bertanggung jawab di pemerintah daerah Madina, Tabuk dan Asir, juga diberhentikan dari tugas-tugasnya.