Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara- Yon Machmudi: Timur Tengah Kini Realistis, Pragmatis Soal Palestina

image-gnews
Yon Mahmudi, Kepala Program Pasca Sarjana Kajian Timur Tengah dan  Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI). [TEHRAN TIMES]
Yon Mahmudi, Kepala Program Pasca Sarjana Kajian Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI). [TEHRAN TIMES]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Normalisasi hubungan Israel dan Uni Emirat Arab pada awal Agustus 2020 memunculkan tanda tanya besar tentang bagaimana nasib Palestina yang wilayahnya semakin tergerus akibat perampasan oleh Israel? Bahkan Israel telah mengungkap rencananya merampas Tepi Barat dari Palestina.

Masyarakat internasional pun tampak terbelah antara masih konsisten mendukung perjuangan Palestina dan yang mulai memilih realistis dan pragmatis.

Kepala Program Pasca Sarjana Kajian Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Strategis dan Global Universitas Indonesia, Yon Machmudi mengatakan negara-negara kawasan Timur Tengah saat ini cenderung bersikap realistis dan pragmatis dengan mulai menganggap secara de facto Palestina berada di wilayah Israel.

"Mulai terjadi pengkhianatan terhadap realitas," kata Yon Machmudi dalam wawancara khusus dengan Tempo melalui telepon, Rabu, 19 Agustus 2020.

Menurut Yon, normalisasi hubungan Israel dan UEA berimplikasi luas bagi semakin beratnya perjuangan Palestina untuk menjadi negara merdeka dari Israel.

Satu per satu negara-negara tetangga Palestina meninggalkannya karena mengedepankan kepentingan bilateral dengan Israel.

Ironisnya, dalam perjanjian normalisasi Israel dan UEA menyebutkan Israel menghentikan sementara pencaplokan terhadap wilayah Palestina untuk menjalin kembali hubungan baik antara Israel dan UEA dan akan menyusul dengan Bahrain dan Oman.

Berikut petikan wawancara Yon Machmudi yang telah menulis sejumlah buku ilmiah tentang Timur Tengah.

Mengapa Israel memilih menjalin kembali hubungan diplomatiknya dengan UEA?

Dinamika Timur Tengah banyak dipengaruhi oleh Amerika Serikat. Ada 3 poros terkait Amerika di kawasan Timur Tengah. Poros pertama, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir. Poros ini pendukung Amerika Serikat.

Poros kedua adalah Iran, Irak, Lebanon, dan Suriah yang kesemuanya berseberangan dengan Amerika.

Poros ketiga, Turki dan Qatar yang menjaga indepedensi dengan tetap berhubungan dengan Amerika tapi juga menjalin hubungan dengan Iran.

Kebijakan Amerika di Timur Tengah melindungi dan membela kepentingan Israel. Sehingga ketika negara-negara itu berhubungan dekat dengan Amerika, maka pasti mereka dekat dengan Israel. Poros Arab Saudi, UEA, dan Mesir dekat dengan Amerika. Komunikasi Israel dengan UEA sudah terbangun sejak lama. Secara geo politik , UEA dekat dengan Israel dan juga Palestina.

Apa pesan Israel kepada masyarakat internasional dengan normalisasi hubungan dengan UEA?

Dengan normalisasi ini, Israel mau memastikan negara-negara Arab bisa memahami kebijakan Israel tentang Palestina. Sehingga jika terjadi kerusuhan di Palestina, negara-negara Arab diharapkan tidak memberikan reaksi.

Selama ini Israel belum mendapatkan kepastian dari negara-negara tetangganya itu agar mereka tidak ikut campur dengan masalah Palestina. Makanya dilakukan kerja sama dan normalisasi.

Media-media di Israel melaporkan dengan normalisasi ini akan membuat kecaman-kecaman negara tetangga Arab tidak lagi menguat.

Sebagai balasan, Israel memberikan tawaran-tawaran ekonomi seperti berinvestasi di Timur Tengah karena kondisi perekonomian negara-negara Timur Tengah juga melemah dan mereka saat ini mencari energi alternatif namun belum menemukan solusi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Israel perlu meredam agar negara-negara di Timur Tengah tidak mencampuri urusan dalam negerinya dengan Palestina.

Normalisasi hubungan dengan UEA ini membuat Israel akan diakui sebagai entitas negara di kawasan Timur Tengah yang sedang menggalang semangat menjalin hubungan baik dengan tetangganya.

Menurut Anda, apakah Israel juga akan berusaha melakukan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi?

Saya menduga kesuksesan normalisasi dengan UEA akan kemungkinan dilakukan juga dengan Arab Saudi termasuk dengan langkah Israel berinvestasi di Arab Saudi.

Deal-deal ekonomi ini kemungkinan akan menyelesaikan masalah Palestina dengan menekan Palestina untuk mengikuti tawaran-tawaran Israel dan negara-negara Arab yang selama ini memberi bantuan ke Palestina. Sehingga Potensi Palestina ditinggalkan akan sangat besar peluangnya.

Mengapa Arab Saudi bungkam setelah normalisasi hubungan Israel dan UEA dibuka ke publik internasional?

Pertama, keinginan dan kepentingan elit istana menyetujui normalisasi, sementara publik di bawah menolak normalisasi. Ini lebih pada pertimbangan internal untuk menyelaraskan kepentingan istana dan masyarakat. Pihak Israel mulai bersiap untuk bernegosiasi dengan Saudi untuk kepentingan masa depannya.

Negosiasi diam-diam sudah dilakukan melalui mediasi Amerika. Hanya saja
belum dibuka ke publik.

Bagaimana dampaknya terhadap Palestina karena Presiden Mahmoud Abbas secara tegas mengecam normalisasi itu?

Ini masalah besar dirasakan Palestina karena masalah digeser jadi sangat terbatas, tidak lagi ke persoalan internasional. Palestina akan menyuarakan masalahnya ke masyarakat internasional agar nasibnya tidak ditentukan beberapa negara saja yang melihat masalah Palestina kini sebagai persoalan dalam negeri Israel.

Bagaimana Anda melihat peran Malaysia dan Indonesia dalam mendukung Palestina di tengah kemunculan normalisasi hubungan Israel dan UEA?

Mengingat dua negara ini dinilai paling konsisten dalam memperjuangkan Palestina.

Malaysia tahun lalu menggagas Kuala Lumpur Summit untuk membahas Palestina. Pemerintah Indonesia mengirim Menteri Luar Negeri. Turki tidak hadir. Pakistan tidak hadir karena mendapat tekanan dari Arab Saudi.

Kalau Indonesia konsisten mendukung Palestina, maka dapat menggalang kekuatan-kekuatan lain semacam membuat poros dengan Turki, Rusia, Uni Eropa yang netral untuk mendukung Palestina.

Pendekatan two state solution mulai meredup. Amerika dan Israel lebih realistis.

UEA  selama ini mengecam pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel, namun dalam kesepakatan normalisasi dengan Israel tidak ada penegasan soal itu? Apa pandangan Anda mengenai hal ini?

Tidak ada cara lain yang bisa dilakukan oleh negara-negara kawasan, mereka tidak mau memakai cara berperang seperti dulu. Jadi mereka sekarang realistis dan pragmatis. Mereka mulai menganggap secara de facto Palestina berada di wilayah negara Israel. Dari sini pengkhianatan itu terjadi. Kepentingan kawasan membuat mereka mengorbankan bangsa Palestina.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

46 menit lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

1 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

2 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

2 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

2 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

3 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

12 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 jam lalu

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.


Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

13 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

Philippe Lazzarini mengatakan saat ini ada "kampanye berbahaya" oleh Israel untuk mengakhiri operasi UNRWA di Gaza.


Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

13 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat pertemuan di Moskow, Rusia 7 Desember 2023. Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS
Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.