TEMPO Interaktif, News York:Target pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sebesar 3.3 persen pada kwartal kedua tak tercapai. Kondisinya justru jatuh pada posisi 2.8 persen sesuai apa yang dirilis Departemen Perdagangan Amerika Serikat.
Keadaan ini menunjukkan tingkat konsumsi yang melemah. Investasi dan perdagangan kontribusinya pada produk dosmetik bruto tak sesuai dengan perkiraan awal. "ini sangat jelas kalau kami dalam resesi," ujar Ekonomi Senior pada H&R Block Financial Advisor, Russel Price.
Pengeluaran konsumen tampaknya tak menanti pulihnya ekonomi kwartal ke depan. Ketua Badan Penyimpanan Federal Ben S. Bernanke mengingatkan, ekonomi akan berjalan limbung tanpa suntikan US$ 700 miliar dari pemerintah.
Amerika juga menghadapi krisis pengangguran tahun ini dimana tingkat orang tak punya pekerjaan jatuh pada Agustus lalu mencapai 6.1 persen. Jumlah ini terbesar dalam lima tahun terakhir sesuai data yang dikeluarkan Departemen Tenaga Kerja.
Partai Republik dalam kongres menyatakan skeptis terhadap paket US $ 700 miliar dari Presiden George W. Bush. "Kami akan terus bernegosiasi secara serius," ujar anggota Partai Republik Roy Blunt.
Pertengahan minggu ini saja terlihat hanya 24 anggota partai dari 199 anggota Republik dalam parlemen yang mendukung rencana Presiden Bush. Pemimpin minoritas Parlemen John Boehner yang awalnya mendukung rencana Bush akhirnya justru memimpin gerakan alternatif daripada menggunakan US$ 700 miliar dari pajak.
Dalam rencana Bush, Departemen Keuangan akan mempunyai hak untuk membeli miliaran dollar sekuritas yang sakit dan instrumen keuangan lainnya. Kondisi ini memungkinkan pembayar pajak akan terjerat kehilangan yang besar walaupun pasar sudah kembali membaik. Penyebabnya pemerintah bisa saja menjual aset mereka.
Bloombergs|wallstreetjournal|dianing Sari