TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Mauritius menangkap kapten kapal berkewarganegaraan India yang menakhodai sebuah kapal milik Jepang setelah terjadi tumpahan minyak mentah di lepas pantai negara itu.
Kapal MV Wakashio karam di lepas pantai negara pulau itu pada 25 Juli 2020.
Kapal itu memuntahkan lebih dari seribu ton minyak ke perairan biru yang masih alami dan menjadi destinasi pariwisata.
Kapal MV Wakashio kandas di terumbu karang dan mulai mengalirkan minyak hingga lebih dari sepekan kemudian.
Para pejabat belum mengungkap mengapa perjalanan kapal dari Singapura ke Brasil itu berada sangat dekat dengan pulau di Mauritius. Akibatnya, Mauritius harus menghadapi bencana ekologis.
“Kami telah menangkap kapten dan wakilnya hari ini. Mereka dibawa ke pengadilan atas tuduhan melanggar hukum. Penyelidikan berlanjut mulai besok dengan interogasi terhadap anggota awak kapal lainnya.” kata juru bicara Inspektur Shiva Coothen dari Mauritius seperti dilansir Channel News Asia pada 19 Agustus 2020.
Kapten kapal dan wakilnya, yang berkewarganegaraan Sri Lanka, didakwa dengan menggunakan undang-undang tindakan pembajakan dan kekerasan laut. Mereka akan menjalani proses pengadilan pada 25 Agustus.
Kru penyelamat berhasil memompa sekitar 3 ribu ton bahan bakar dari kapal pada Ahad sehingga menyelamatkan lingkungan dari bencana ekologi yang lebih besar.
Pada Selasa, mereka mulai menarik bagian besar dari kapal yang terbelah dua untuk ditenggelamkan di laut terbuka. Bagian lain, yang berisi mesin kapal, masih terjepit di terumbu karang.
Jepang mengumumkan pada Senin bahwa mereka mengirimkan tim kedua yang terdiri dari tujuh ahli untuk membantu membersihkan tumpahan minyak di Mauritius setelah mengirim tim pertama yang terdiri dari enam orang.
FERDINAND ANDRE