TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump akan menghubungi Presiden Vladimir Putin untuk membicarakan situasi di Belarus. Hal tersebut menyusul makin kuatnya gerakan masyarakat untuk melengserkan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko.
Donald Trump sendiri mengaku khawatir akan situasi di Belarus. Menurutnya, apa yang terjadi paska Pilpres Belarus menunjukkan minimnya demokrasi di sana. Hal itu mengacu pada kerasnya respon terhadap unjuk rasa masyarakat yang menuding Alexander Lukashenko memanipulasi pilpres.
"Saya senang melihat demokrasi dan sejauh yang saya lihat hal itu tidak banyak di Belarus," ujar Donald Trump, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 18 Agustus 2020.
Donald Trump menambahkan bahwa sejauh yang ia lihat, unjuk rasa di Belarus berlangsung damai. Oleh karenanya, ia menyayangkan apabila kegiatan itu berujung rusuh karena upaya penertiban secara paksa.
Diberitakan sebelumnya, kurang lebih ada 200 ribu warga Belarus yang turun ke jalan untuk memprotes kemenangan Alexander Lukashenko. Mereka meminta Alexander Lukashenko untuk mengundurkan diri dari posisinya yang total sudah ia menangkan enam kali. Namun, Lukashenko bergeming dan malah menugaskan aparat untuk menangkap ribuan dari peserta unjuk rasa.
Baca Juga:
Ditanyai kapan dirinya akan mulai mengontak Rusia, Donald Trump belum bisa memberikan estimasi. "Akan saya lakukan di waktu yang tepat," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin tidak menyampaikan soal akan adanya diskusi dengan Amerika. Ia hanya mengatakan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, untuk membuka dialog lebih lanjut soal situasi di Belarus. Selain itu, Putin juga menyampaikan dirinya sudah berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Kepada Merkel, Vladimir Putin menyarankannya untuk tidak melakukan intervensi apapun di Belarus. Sebab, menurut Putin, hal itu berpotensi memicu eskalasi politik yang lebih parah.
Di Eropa, negara-negara besar menyorot situasi di Belarus. Kebanyakan dari mereka mengecam situasi di sana dan menduga pilpres di sana memang dicurangi. Adapun Uni Eropa berencana membahas sanksi individu untuk pejabat Belarus pada Rabu ini.
ISTMAN MP | REUTERS