TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Belarus Alexander Lukashenko makin terdesak usai memenang pIlpres untuk keenam kalinya. Berbagai pihak, bahkan di dalam pemerintahannya sendiri, mulai menentangnya. Salah satunya adalah Duta Besar Belarus untuk Slovakia, Igor Leschhenya.
Dikutipi dari kantor berita Reuters, Igor Leshchenya malah memberikan dukungan kepada para pengunjuk rasa di Belarus. Menurutnya, para pengunjuk rasa sudah berupaya untuk berdemo secara damai.
"Saya menyatakan mendukung mereka yang turun ke jalanan kota Belarus dengan konvoi damai agar suara mereka terdengar," ujar Igor Leshchenya, Ahad, 16 Agustus 2020.
Igor Leshchenya menambahkan bahwa para pengunjuk rasa juga berhak untuk berdemo di jalanan kota-kota Belarus. Menurutnya, para pengunjuk rasa sudah cukup menderita sehingga mereka pantas untuk membalasnya dengan berunjuk rasa.
Diberitakan sebelumnya, aksi protes kepada Alexander Lukashenko menguat usai ia memenangi Pilpres Belarus untuk keenam kalinya. Berbagai pihak tidak ingin ia memimpin lagi dan menduga ia mencurangi jalannya Pilpres Belarus. Alexander Lukashenko sendiri sudah ditasbihkan sebagai diktator terakhir di Eropa.
Hingga berita ini ditulis, unjuk rasa di Belarus sudah berlangsung selama hampir sepekan. Situasi sempat mereda, namun kemudian memanas lagi. Selama unjuk rasa berlangsung, kurang lebih 6700 orang demonstran ditahan dengan 2000 di antaranya telah dibebaskan baru-baru ini.
Untuk menangani situasi yang memanas, Alexander Lukashenko meminta bantuan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Alexander Lukashenko mengklaim bantuan sudah diamanakan. Walau begitu, Rusia belum membenarkan ataupun membantah soal kabar mereka akan membantu Belarus usai dituduh mengirimkan tentara bayaran ke Minsk.
ISTMAN MP | REUTERS