TEMPO.CO, Seoul – Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, memperingatkan sejumlah pengelola gereja dan anggotanya karena dinilai berperiaku kurang bertanggung jawab terkait upaya pencegahan pandemi Covid-19.
“Moon mengatakan akan mengambil langkah tegas terhadap sejumlah gereja karena tindakan mereka dianggap mengancam keselamatan publik,” begitu dilansir Reuters pada Ahad, 16 Agustus 2020.
Baca Juga:
Kementerian Kesehatan Korea Selatan bakal mengadukan pendeta Jun Kwang-hoon, yang memimpin Sarang Jeil Church, karena dianggap melanggar aturan isolasi mandiri Covid-19.
Jun, yang dikenal sebagai pengritik pemerintah, diketahui ikut dalam unjuk rasa pada Sabtu, 15 Agustus 2020.
Padahal, ada temuan 107 kasus baru Covid-19 pada klaster gereja Sarang Jeil Church.
Jun juga dituding tidak menyerahkan daftar lengkap anggota gereja untuk uji medis Covid-19 dan pelacakan kontak.
Gereja lainnya yang menjadi sorotan dalam kasus Covid-19 adalah Shincheonji Church of Jesus, yang menjadi klaster Covid-19 pada Februari 2020.
Kelompok ini terkait dengan 36 persen kasus Corona di Korea Selatan.
Pada 1 Agustus 2020, otoritas Korea Selatan menangkap pendiri sekte ini yaitu Lee Man-hee karena diduga sengaja menyembunyikan informasi dari petugas pelacak kontak Covid-19.
Ribuan demonstran turun ke jalan pada Sabtu, 15 Agustus 2020, untuk memprotes sejumlah kebijakan Presiden Moon Jaen-in dan melanggar larangan demonstrasi di Ibu Kota Seoul.
Munculnya kasus baru Covid-19 di Korea Selatan telah mencapai 179 kasus baru pada Ahad kemarin. Jumlah ini terus melonjak lebih dua kali lipat dibandingkan pada Jumat pekan ini.