TEMPO.CO, Tel Aviv - Polisi menangkap sekitar sepuluh orang demonstran anti-Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Sabtu, 15 Agustus 2020.
Penangkapan terjadi karena demonstran mencoba bergerak menuju jalan Agron dan King George Street, yang menurut polisi merupakan area terlarang untuk demonstrasi.
“Demonstran juga ditangkap karena menolak meninggalkan area demonstrasi di Paris Square,” kata Komandan Polisi, Ofer Shomer, seperti dilansir Times of Israel pada Sabtu, 15 Agustus 2020. Selain itu, polisi menangkap dua orang demonstran karena diduga menyerang petugas.
Sekitar 3 ribu demonstran menggelar aksi unjuk rasa di seberang rumah dinas PM Netanyahu. Mereka menuntut solusi atas krisis ekonomi yang sedang berlangsung.
Demonstran juga menuntut Netanyahu mundur karena terlibat dalam kasus dugaan korupsi, yang kasusnya mulai masuk di pengadilan.
“Kami sebagai rakyat menuntut demokrasi. Kami sebagai rakyat menuntut konstitusi (ditegakkan). Bibi, kamu menyatukan bangsa untuk melawanmu,” kata demonstran lewat plakat seperti dilansir Jpost pada Ahad, 16 Agustus 2020.
Jalanan penuh dengan demonstran hingga beberapa blok dengan polisi berjaga dan menghalau kendaraan agar melewati ruas jalan lain.
Demonstran Israel bergerak dalam beberapa kumpulan massa sambil membawa pengeras suara. Mereka berteriak ‘Revolusi’ dan ‘Bukannya memberi ke rakyat miskin mereka memberi ke orang kaya. Benar-benar pemerintahan yang korup’.