TEMPO.CO, Jakarta - Bahrain dikabarkan akan menjadi negara Teluk Arab kedua yang akan menormalisasi hubungan dengan Israel setelah kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel diumumkan pada Kamis kemarin.
Israel mulai mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan normalisasi dengan Uni Emirat Arab dan juga menandatangani perjanjian dengan negara-negara Teluk lainnya. Channel 12 Israel melaporkan kepala Mossad Yossi Cohen berbicara dengan Perdana Menteri Bahrain Khalifa bin Salman al Khalifa selama akhir pekan, dikutip dari Jerusalem Post.
Perdana Menteri Bahrain Sheikh Khalifa bin Salman al Khalifa meninggalkan kerajaan untuk kunjungan pribadi ke luar negeri, kata penasihat media Raja Bahrain di Twitter pada Sabtu, Reuters melaporkan.
Sheikh Khalifa, 84 tahun, telah menjabat sebagai perdana menteri sejak kerajaan yang dipimpin Muslim Sunni mendeklarasikan kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1971.
Awal tahun ini dia menghabiskan waktu di Jerman untuk perawatan medis yang tidak ditentukan, kembali ke Bahrain pada Maret.
Tidak diketahui apa agenda "kunjungan pribadi" Sheikh Khalifa atau kemana tujuannya.
Salah satu sumber dalam hubungan Israel dengan negara Teluk Arab mengatakan pengumuman normalisasi lain, atau mungkin dari Bahrain, kemungkinan akan datang sebelum pemilihan AS pada November, karena negara-negara Teluk khawatir tentang kemenangan calon presiden dari Partai Demokrat AS Joe Biden dan AS kembali ke kesepakatan nuklir dengan Iran.
Penasihat Khusus Presiden AS Jared Kushner mengatakan negara lain yang menormalisasi hubungan dengan Israel akan diumumkan dalam beberapa hari setelah pengumuman kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel pada Kamis.
"Kami memberi hormat kepada UEA atas posisinya yang melindungi hak… dan untuk langkah seriusnya menuju membangun perdamaian dan meletakkan dasar bagi kemakmuran bersama bagi rakyat di wilayah tersebut," kata pengumuman penasihat diplomatik Raja Bahrain, Khalida Khalifa, di Twitter.
Oman adalah negara lain yang menyambut normalisasi dengan Israel. Seorang juru bicara kementerian luar negeri Oman menyatakan dukungan Kesultanan Oman atas kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel lewat Twitter.