TEMPO.CO, Beijing – Pengelola sebuah restoran di Cina meminta maaf kepada pelanggan karena meminta pelanggan untuk menimbang berat tubuh mereka sebelum memesan makanan dan bersantap.
Kebijakan kontroversial itu terjadi karena pengelola mengikuti himbauan untuk tidak membuang makanan dari pemerintah secara berlebihan.
“Restoran daging sapi di Kota Changsa itu mendapat kritik dari netizen setelah mengumumkan rencananya pada Jumat, 14 Agustus 2020,” begitu dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 14 Agustus 2020.
Pemilik restoran mewajibkan para pelanggan untuk menimbang berat tubuh mereka. Lalu, pelanggan diminta membuka aplikasi restoran itu yang memberikan berbagai rekomendasi makanan berdasarkan bobot tubuh pelanggan.
“Aplikasi itu juga menghitung banyaknya kalori untuk setiap masakan,” begitu dilansir Xinhua News.
Baru-baru ini, Presiden Cina, Xi Jinping, meminta warga menghemat makanan menyusul terjadinya pendemi Covid-19 dan banjir bandang pada Juli lalu.
Xi menyampaikan ini dalam siaran telvisi setempat. Sebagai responnya, sebagian restoran meminta pelanggan untuk mengurangi satu menu dari pesanan biasanya.
Ini untuk mengurangi kebiasaan memesan makanan secara berlebihan saat acara santap bersama di restoran.
Pengelola restoran di Changsha tadi meminta maaf kepada pelanggan dan netizen atas kehebohan yang ditimbulkan.
“Tujuan awal kami adalah mendukung upaya untuk tidak menyia-nyiakan makanan dan membangun kebiasaan memesan makanan secara sehat,” kata manajemen restoran dalam pernyataan online pada Sabtu ini.