TEMPO.CO, Hong Kong – Pemerintah Hong Kong mengatakan ekonomi kota itu mengalami kontraksi atau minus 9 persen pada kwartal kedua 2020 akibat pandemi Covid-19. Ini merupakan kontraksi kwartal keempat secara berturut-turut.
Pemerintah juga mengatakan kinerja ekonomi akan anjlok lebih besar menjadi minus 6 – 8 persen hingga akhir tahun dari prediksi awal minus 4 – 7 persen.
Pemulihan ekonomi Hong Kong tergantung pada penanganan gelombang pandemi Covid-19 atau Corona.
“Kinerja ekonomi Hong Kong untuk jarak pendek masih sangat tidak menentu,” kata Andrew Au, ekonom pemerintah, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat, 14 Agustus 2020.
Au mengatakan merebaknya kasus baru Covid-19 dan penerapan social distancing atau jaga jarak publik untuk mencegah penyebaran Corona berdampak pada turunnya tingkat konsumsi publik.
Situasi ekonomi sebenarnya sempat membaik pada Mei dan Juni saat pandemi Covid-19 ini mulai terkontrol.
Namun, ada lonjakan kasus baru belakangan ini sehingga menimbulkan masalah bagi ekonomi.
Menurut dia, jika kasus baru Covid-19 bisa dikontrol maka kinerja ekonomi bisa membaik dibandingkan prediksi yang ada.