TEMPO.CO, Washington – Perusahaan farmasi Novavax asal Amerika Serikat bakal menjual sekitar 100 juta dosis vaksin Covid-19 atau Corona di negara itu pada Januari 2021.
Pemerintah Amerika telah menyepakati kontrak pembelian US$1.6 miliar atau sekitar Rp24 triliun.
“Dana itu akan digunakan untuk proses uji klinis dan produksi vaksin Covid-19 di AS,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 14 Agustus 2020.
Perusahaan ini telah menerima dana sekitar US$2 miliar atau sekitar Rp29 triliun untuk pengembangan vaksin virus Corona.
Ini termasuk dana sebesar sekitar US$384 juta atau sekitar Rp5,7 triliun dari Koalisi Inovasi Kesiapan Epidemi atau CEPI.
Novavax bakal mulai memasok vaksin Covid-19i ke Inggris pada awal 2021.
Sedangkan fase 3 uji klinis calon vaksin NVX-Cov2373 bakal mulai dilakukan pada kwartal ketiga 2020.
Novavax menjalin kerja sama dengan perusahaan Fujiflim Diosynth Biotechnologies, yang memiliki unit produksi di Inggris. Fujifilm ini bakal memproduksi sekitar 180 juta dosis vaksin Covid-19 per tahunnya.
Pemerintah Inggris dan Amerika berlomba untuk membuat kesepakatan dengan perusahaan farmasi untuk mendapatkan pasokan vaksin Covid-19. Saat ini, proses uji coba vaksin ini telah memasuki tahapan akhir.
Saat ini, baru Rusia dengan vaksin Covid-19 Sputnik-V tercatat sebagai vaksin pertama yang dicatatkan secara resmi. Pemerintah Rusia menawarkan formula vaksin ini kepada negara lain termasuk AS. Namun, para peneliti AS masih belum tertarik.
