TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia akhirnya angkat suara soal keraguan berbagai pihak terkait kesiapan vaksin virus Corona mereka. Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko, mengklaim bahwa vaksin virus Corona mereka sudah benar-benar siap dan aman. Keraguan berbagai pihak terhadap vaksin tersebut, kata Murashko, hanyalah wujud iri.
"Tuduhan bahwa vaksin virus Corona kami tidak siap dan tidak aman itu tak berdasar dan lebih didorong atas rasa kompetisi," ujar Murashko, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 12 Agustus 2020.
Diberitakan sebelumnya, Rusia telah menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui produksi vaksin virus Corona. Hal tersebut dinyatakan langsung oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada hari Selasa kemarin.
Namun, belakangan, terungkap bahwa vaksin tersebut belum teruji tuntas. Dikutip dari laporan New York Times, vaksin yang disetujui Putin belum lama memasuki uji klinis. Namun, Putin tetap menyetujui produksi vaksin virus Corona tersebut karena menurutnya "sudah cukup efektif", termasuk ketika diujikan ke anak perempuannya.
Berbagai pihak menganggap Putin memperlakukan pencarian vaksin virus Corona seperti perlombaan di zaman Perang Dingin dengan Amerika dan Cina sebagai pesaing. Oleh karenanya, siapa yang berhasil menyediakannya terlebih dahulu, akan dianggap sebagai pimpinan secara global.
Amerika sendiri sudah mengkritik langkah Rusia menyatakan vaksin virus Coronanya siap. Di tengah kunjungan ke Taiwan, Menteri Kesehatan Amerika Alex Azar menyebut Rusia memandang pencarian vaksin virus Corona seperti balapan. Padahal, kata ia, hal yang terpenting adalah mencari virus yang aman dan efektif, bukan siapa paling cepat memulai produksi.
"Sangat penting untuk menyediakan vaksin (virus Corona) yang aman dan memenuji standar. Kami tidak akan mendistribusikan vaksin yang belum teruji secara klinis," ujar Alex Azar.
ISTMAN MP | REUTERS