TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan ke Taiwan dimanfaatkan Pemerintah Amerika untuk meluncurkan berbagai kritik ke Cina terkait penanganan virus Corona. Usai mengkritik sikap mereka yang tertutup dalam membagi informasi virus Corona, Amerika juga mengkritik pengaruh Cina di WHO.
Hal tersebut berkaitan dengan status Taiwan yang hingga sekarang belum bisa bergabung dengan WHO. Padahal, menurut Menteri Kesehatan Amerika Alex Azar, Taiwan sangat pantas bergabung WHO setelah keberhasilan mereka menekan jumlah kasus virus Corona. Hingga hari ini, hanya ada 471 kasus dan 7 korban meninggal akibat virus Corona di Taiwan.
"Bertahun-tahun Cina telah menghalangi langkah Taiwan untuk bergabung dengan WHO. Saya sudah mencoba membantu mereka karena mereka adalah contoh yang baik selama pandemi," ujar Alex Azar dalam wawancara tele conference tadi pagi, Rabu, 12 Agustus 2020.
Taiwan, sebagaimana diberitakan sebelumnya, sudah berkali-kali melobi WHO untuk bisa bergabung dalam keanggotaan. Mereka berkeyakinan bahwa dengan berada di WHO, mereka lebih bisa berkolaborasi dengan negara-negara lain untuk mengendalikan pandemi virus Corona
Namin, seperti kata Alex Azar, keanggotaan tersebut dihalangi oleh Cina. Cina masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari mereka sehingga tidak perlu ada di WHO. WHO mengakui hal ini bahwa untuk Taiwan bisa menjadi anggota, maka perlu ada izin dari Cina.
Baik WHO maupun Cina menyatakan bahwa mereka sudah memberikan segala informasi yang dibutuhkan kepada Taiwan. Taiwan, dalam berbagai kesempatan, membantah hal tersebut bahwa mereka tidak pernah mendapat info lengkap baik dari Cina maupun WHO.
Alex Azar berkata bahwa apa yang dilakukan Cina tidak bisa diterima, apalagi ketika nyawa publik menjadi taruhannya. Ia berpendapat Cina khawatir keanggotaan Taiwan di WHO akan memperkuat kedaulatannya.
"Sikap Cina sejalan dengan pendekatannya ke WHO dan organisasi internasional lainnya selama ini...Mereka menggunakan pengaruhnya bukan untuk kesehatan publik, tapi kepentingan politik," ujar Alex Azar.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Jospeh Wu, dalam kesempatan terpisah kembali menegaskan ancaman Cina kepada negaranya. Cina, kata Wu, tetap berkeinginan untuk menguasai Taiwan. "Cina terus menekan kami untuk menerima persyaratan politik yang akan mengubah kami seperti Hong Kong," ujarnya menegaskan.
ISTMAN MP