TEMPO.CO, Seoul – Palang Merah Korea Utara mengerahkan sekitar 43 ribu relawan untuk membantu masyarakat dalam pencegahan pandemi virus Corona atau Covid-19 dan penanganan banjir.
Pejabat Federasi Palang Merah dan Masyarakat Bulan Sabit Merah atau IFRC mengatakan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, mendeklarasikan situasi darurat dan menerapkan lockdown atau karantina di daerah Kaesong, yang terletak di dekat perbatasan dengan Korea Selatan.
Ini terjadi setelah seorang pembelot yang pergi ke Korea Selatan pada 2017 kembali ke kota itu dengan menunjukkan gejala terpapar virus Covid-19.
“Ratusan rumah rusak dan sebagian besar area pertanian tenggelam banjir karena hujan deras,” kata Antony Balmain dari IFRC seperti dilansir Reuters pada Senin, 10 Agustus 2020.
IFRC merupakan satu-satunya organisasi yang memiliki akses ke 9 provinsi di Korea Utara.
Tingkat curah hujan di Korea Utara pada Agustus ini lebih tinggi dibandingkan 2007 saat Korea Utara mengalami tingkat kebanjiran terparah.
Tim kesehatan dan relawan dari Palang Merah juga menyediakan bantuan untuk sekitar 2,100 keluarga yang terjebak banjir dan lockdown di Kaesong.
Balmain mengatakan mereka menyediakan sejumlah alat seperti tenda, alat dapur, alat kesehatan dan tempat air.
“Keluarga di sana mendapat dukungan psikologis dan sejumlah aktivitas untuk menjaga higienitas dan tetap sehat,” kata Balmain soal kondisi bantuan di Kaesong, Korea Utara.