TEMPO.CO, Manila – Pemerintah Filipina mengerahkan polisi untuk membuat blokade jalan untuk penerapan lockdown baru yang lebih ketat seiring merebaknya kasus baru harian Covid-19 di Ibu Kota Manila.
“Pengerahan polisi ini berlangsung sejak Selasa untuk menerapkan lockdown terhadap sekitar 28 juta warga di Ibu Kota Manila dan provinsi sekitar,” begitu dilansir Channel News Asia pada Selasa, 4 Agustus 2020.
Pemerintah Filipina melaporkan ada 6,352 kasus baru Covid-19 pada Selasa, 4 Agustus 2020.
Ini merupakan lonjakan kasus harian Covid-19 terbesar di kawasan Asia Tenggara. Ini menunjukkan lonjakan terbanyak kelima berturut-turut sejak enam hari terakhir.
Ini membuat jumlah kasus Covid-19 di sana mencapai 112.593 kasus sejak awal 2020. Jumlah korban meninggal sebanyak 2.115 orang.
Data terbaru pemerintah Filipina, seperti dilansir Reuters, mencatat ada 3,462 kasus baru pada Rabu, 5 Agustus 2020. Jumlah korban tewas mencapai 2.123 orang.
Situasi yang memburuk ini memaksa Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk menerapkan kembali lockdown kepada 27 juta warga Filipina. Hal itu untuk menekan angka pandemi sekaligus memberi nafas lega pada tenaga medis yang mulai kelimpungan.
Setidaknya ada dua rumah sakit pemerintah di Filipina yang terpaksa tutup karena tenaga medisnya tak mampu lagi menangani pasien. Bahkan, beberapa dari mereka ikut menjadi pasien virus Corona.