TEMPO.CO, London – Pemerintah Argentina telah mencapai kesepakatan dengan sejumlah kreditor asing untuk restrukturisasi utang dolar senilai sekitar US$65 miliar atau sekitar Rp950 triliun.
Ini menjadi terobosan dalam pembicaraan restrukturisasi utang untuk membantu negara itu ke luar dari status gagal bayar utang luar negeri.
Ini juga menjadi jalan ke luar bagi Argentina agar tidak kebuntuan legal dengan para kreditor di pengadilan.
“Pada pagi ini akhirnya kami mencapai kesepakatan dan mengambil langkah pasti,” kata Martin Guzman, menteri Ekonomi Argentina, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 4 Agustus 2020.
Kementerian Ekonomi Argentina membuat pernyataan bahwa negara itu mencapai kesepakatan restrukturisasi utang dengan sejumlah kreditor kakap.
Kreditor telah setuju untuk menyesuaikan tanggal pembayaran cicilan dan klausa legal untuk mempermanis apa yang disebut sebagai proposal final, yang dibuat pada awal Juli 2020.
Kesepakatan ini menjadi kabar gembira setelah Argentina mengalami gagal bayar besar pada 2001 – 2002. Ini membuat pemerintah terlibat dalam gugatan hukum dari kreditor selama satu dekade.
Status gagal bayar itu juga membuat Argentina kesulitan meminjam uang di pasar modal global.
Menurut Guzman, kesepakatan ini mendapat sokongan dari mayoritas kreditor. Argentina masih akan mencoba meyakinkan kreditor yang belum membuat keputusan soal ini.
Argentina merupakan produsen biji-bijian terbesar dunia dan sempat menjadi salah satu negara kaya di dunia.
Negara ini jatuh ke dalam krisis ekonomi berkepanjangan dan mengalami gagal bayar kesembilan pada Mei 2020.
Pada 2020 ini, ekonomi Argentina bakal mengalami kontraksi atau penurunan hingga 12 persen setelah dilanda resesi ekonomi selama dua tahun terakhir dan terkena pandemi Covid-19.