Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Dokter Tertua di Wuhan, Kembali Kerja Usai Sembuh dari Corona

image-gnews
Zhang Hewu, 82 tahun, dokter tertua di Wuhan, sembuh dari virus corona dan pilih kembali bekerja. Sumber: China Daily/Asia News Network/asiaone.com
Zhang Hewu, 82 tahun, dokter tertua di Wuhan, sembuh dari virus corona dan pilih kembali bekerja. Sumber: China Daily/Asia News Network/asiaone.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sembuh dari infeksi virus corona, pada 1 Juli 2020 lalu Zhang Hewu, seorang dokter ahli pernafasan, mulai kembali bertugas mencek bangsal-bangsal Rumah Sakit Pulmonary Wuhan. Zhang sudah bekerja di tempat itu selama 62 tahun.

Zhang, 82 tahun, adalah dokter tertua di Wuhan, sebuah wilayah di Provinsi Hubei yang paling terpukul oleh wabah virus corona di Cina. Keputusannya yang kembali bekerja setelah sembuh dari virus corona membuat banyak orang melongo.

Pos pemeriksaan terlihat di area perumahan yang diblokir oleh hambatan jalan di Wuhan, provinsi Hubei, pusat penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19), 3 April 2020. [REUTERS / Aly Song]

Situs asiaone.com mewartakan Zhang tertular virus corona pada Januari 2020 lalu saat dia merawat pasien-pasien virus mematikan tersebut. Pada 25 Januari 2020 Zhang menjalani rawat inap ketika kondisinya memburuk dan mulai mengalami gagal nafas.

“Saat itu kondisi saya sangat sulit. Saya tidak bisa berbicara atau pun bernafas dengan normal,” kata Zhang.

Ketika dalam kondisi kesakitan seperti itu, Zhang menolak nasehat dokter yang merawatnya agar dipasangi ventilator, yakni sebuah alat bantu pernafasan. Zhang malah meminta doker agar memberikan ventilator yang harusnya digunakannya kepada pasien lain yang lebih muda.  

“Saya siap mati karena kematian itu akan menghampiri cepat atau lambat. Saya mengatakan pada tim dokter agar mereka jangan menyelamatkan saya jika kondisi saya memburuk,” kata Zhang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Zhang juga telah menjadi pasien paling sibuk di bangsal rumah sakit karena dia rutin membaca buku untuk mempelajari detail virus corona dari tempat tidurnya hampir setiap hari ketika kondisi kesehatannya perlahan membaik. Zhang yang tidak pandai menggunakan internet, meminta putra dan cucunya agar mengiriminya hasil penelitian Covid-19 kepadanya sehingga dia bisa terus mendapat informasi terbaru soal virus ini.

Tak hanya itu, Zhang ikut berpartisipasi menjadi relawan untuk metode uji coba perawatan dan rencana pengobatan pasien virus corona.

Zhang pulih dari virus corona salah satunya karena kondisi kesehatannya yang bagus sebelum tertular virus mematikan itu. Tim dokter melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkannya dan dia sembuh dari virus corona. Pada akhir April 2020, Zhang diperbolehkan keluar dari rumah sakit.

Meski sudah sembuh, virus corona telah meninggalkan jejak kerusakan pada sistem pernafasannya. Dia lalu menjalani rehabilitasi selama dua bulan untuk sepenuhnya sembuh atau sampai akhir Juni 2020.

Sejak kembali bekerja sebagai dokter, Zhang balik pada jadwal kerjanya semula. Dia keliling bangsal rumah sakit, memberikan konsultasi kesehatan dan melayani pasien.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

7 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

12 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

14 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

20 hari lalu

Ilustrasi napi di penjara. Shutterstock
Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

21 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

23 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

26 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

27 hari lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.


Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

30 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

Penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti mempunyai tiga fase pada pasien.


Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

30 hari lalu

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)
Dalam Tiga Bulan, 5 Persen Pasien Demam Berdarah di RS Hasan Sadikin Bandung Meninggal

Kondisi pasien demam berdarah dengue yang dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung tergolong berat.