TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Latin pada Selasa, 4 Agustus 2020, melampaui Eropa sebagai wilayah dengan kasus kematian tertinggi di dunia karena virus corona. Berdasarkan perhitungan Reuters wilayah Amerika Latin telah mencatatkan lebih dari 206 ribu pasien meninggal akibat virus corona atau sekitar 30 persen dari total kematian dunia karena virus tersebut.
Brasil, salah satu negara di Amerika Latin, telah menjadi negara paling terpukul oleh wabah virus corona. Di Negara Samba itu sekarang tercatat ada 95.819 pasien meninggal karena virus corona sampai Selasa, 4 Agustus kemarin.
Sedangkan Meksiko, menjadi negara kedua yang paling terpukul oleh virus corona di kawasan Amerika Latin dengan 48.869 kematian. Wabah virus corona juga terjadi di Kolombia, Peru, Argentina dan Bolivia.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, kasus virus corona di wilayah Amerika Latin mengalami kenaikan. Pada Senin, 3 Agustus 2020 jumlah infeksi virus corona di sana menyentuh angka 5 juta kasus berdasarkan perhitungan Reuters merujuk pada data pemerintah.
Jumlah kasus virus corona di kawasan Amerika Latin naik setelah otoritas melonggarkan lockdown agar terjadi pertumbuhan ekonomi. Virus corona telah menginfeksi lebih dari 18,4 juta orang di dunia. Kematian akibat virus ini di seluruh dunia telah menembus 698 ribu orang.