TEMPO.CO, Shanghai – Pemerintah Cina tidak akan menerima pencurian perusahaan teknologi negara itu dan akan merespon tindakan pemerintah Amerika Serikat yang mendorong penjualan unit operasi TikTok oleh ByteDance kepada Microsoft.
Media pendukung pemerintah Cina, China Daily atau Harian Cina, melansir upaya penjualan perusahaan TikTok di AS sebagai konsekuensi dari visi Amerika Pertama. TikTok adalah perusahaan video singkat yang populer di kalangan remaja untuk kegiatan menari dengan diiringi cuplikan lagu berbeda.
“Ini membuat pemerintah Cina tidak punya pilihan kecuali menyerah atau melawan sekuatnya di dalam industri teknologi,” begitu pernyataan dari media pemerintah Cina seperti dikutip Reuters pada Selasa, 4 Agustus 2020.
China Daily juga menyebut,”Cina punya banyak cara untuk merespon jika pemerintah AS melanjutkan rencananya merebut perusahaan aplikasi itu.”
Pernyataan ini terkait upaya pemerintah AS agar Microsoft membeli unit operasi TikTok di AS, yang dikuasai perusahaan ByteDance.
Presiden AS, Donald Trump, membatalkan rencana melarang aplikasi itu dan memberi tenggat waktu 45 hari agar kesepakatan Microsoft dan ByteDance terjadi.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan pada pekan lalu Trump akan bertindak kepada perusahaan softwar Cina yang memberikan data pengguna kepada pemerintah Cina.
Sedangkan media Global Times, yang juga didukung pemerintah Cina, mengatakan perlakuan pemerintah AS terhadap ByteDance dan Huawei Technologies menunjukkan indikasi upaya AS untuk memisahkan ekonominya dari Cina. Huawei telah masuk dalam daftar hitam pemerintah AS terkait proyek perusahaan itu di Iran.
Editorial Global Times mengatakan Cina memiliki kemampuan terbatas untuk melindungi perusahaan Cina dengan melakukan retaliasi terhadap peruahaan AS.
Ini karena AS memiliki superioritas teknologi dan pengaruh yang kuat dengan dukungan negara-negara sekutu.
“Sikap Cina untuk membuka diri terhadap dunia luar dan memisahkan Amerika dengan strategi pemisahan dirinya secara ekonomi seharusnya menjadi prioritas,” begitu pernyataan editorial Global Times, yang dipublikasikan oleh Harian Rakyat atau People’s Daily. Ini merupakan media resmi Partai Komunis Cina.