TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 10 orang dikabarkan tewas dalam ledakan besar di permukiman pelabuhan Beirut, Lebanon, pada Selasa, 4 Agustus 2020.
Seorang sumber keamanan dan medis mengatakan kepada kantor berita Reuters, ada 10 jenazah yang dibawa ke rumah sakit. Selain itu, kurang lebih 400 korban terluka dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
“Saya melihat bola api dan asap mengepul di atas Beirut. Orang-orang berteriak dan berlari, berdarah. Balkon hancur. Kaca di gedung-gedung tinggi hancur dan jatuh ke jalan, ”kata seorang saksi mata Reuters.
Presiden Lebanon Michel Aoun dikabarkan mengadakan pertemuan darurat Dewan Pertahanan Tertinggi Negara terkait ledakan di Beirut. “Presiden Lebanon Michel Aoun menyerukan pertemuan darurat Dewan Pertahanan Tertinggi negara,” seperti dikutip Reuter dari akun Twitter Kepresidenan Lebanon.
Dari video rekaman yang beredar, ledakan di Beirut terlihat begitu massif. Pada awalnya, hanya terlihat kepulan asap yang membumbung tinggi dari sebuah bangunan bertingkat di Pelabuhan Beirut.
Belakangan, muncul gelombang ledakan yang sangat besar hingga menghempaskan saksi mata yang berjarak ratusan meter dari lokasi ledakan. Bangunan bertingkat di mana asap berasal tak lagi terlihat.
FRISKI RIANA | REUTERS