Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aung San Suu Kyi Maju Lagi jadi Calon Kepala Pemerintahan Myanmar

image-gnews
Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi pada Pengadilan Internasional (ICJ)
Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi pada Pengadilan Internasional (ICJ)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pemerintahan Myanmar, Aung San Suu Kyi, kembali mencalonkan diri untuk kepemimpinan periode kedua. Aung San Suu Kyi secara resmi menyatakan hal tersebut pada hari ini di Yangon, Selasa, 4 Agustus 2020.

Aung San Suu Kyi, sebagaimana diketahui, adalah salah satu figur paling berpengaruh di Myanmar. Sejak muda, ia memperjuangkan demokrasi di Myanmar. Hal tersebut mengantarkannya pada penghargaan Nobel Perdamaian dan belakangan posisi Kepala Pemerintahan atau Konsuler Negara Myanmar di tahun 2016.

Pada Pemilu 2016, Aung San Suu Kyi mendominasi peristiwa politik tersebut. Ia menang besar. Namun, dalam menjalankan pemerintahan, ia harus berbagai kekuatan dengan figur dari Militer Myanmar.

Dinamika kepemimpinan Aung San Suu Kyi dan pengaruh Militer Myanmar yang masih kuat membuat masa kepemimpinannya tidak cemerlang. Reputasi internasionalnya jatuh karena isu perlakuan terhadap komunitas Muslim Rohingya. Ia dituduh membiarkan atau mendukung diskriminasi terhadap mereka.

Puncaknya, tahun 2017, komunitas Muslim Rohingya kabur dari Myanmar yang dipimpin Aung San Suu Kyi dan Militer Myanmar. Mereka, yang berjumlah 730 ribu orang, lari ke Bangladesh dan menetap di kamp pengungsian karena tak tahan lagi dengan diskriminasi dan Myanmar. PBB, bahkan, sampai menyatakan bahwa diskriminasi terhadap Rohingya di Myanmar dibumbui niat pembunuhan massal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Januari kemarin, Aung San Suu Kyi mengakui bahwa kejahatan perang, diskriminasi telah dilakukan terhadap Rohingya. Namun, ia membantah pernyataan pemerintahannya hendak menghabisi komunitas Rohingya. Aung San Suu Kyi menyebut Rohingya melebih-lebihkan saja soal Myanmar hendak menghabisi mereka.

Meski reputasi internasionalnya menurun, Aung San Suu Kyi masih memiliki pendukung setia di Myanmar. Ketika dirinya mendaftarkan diri sebagai calon kepala pemerintahan lagi, lewat Liga Nasional untuk Demokrasi, proses itu diiring 50 simpatisannya.

Oposisi Aung San Suu Kyi dalam pemilu nanti adalah Partai Serikat Solidaritas dan Pembangunan. Partai itu didominasi oleh militer Myanmar dan pensiunan pejabat publik.

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

21 jam lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

6 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

11 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

13 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

14 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

20 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

22 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

23 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

23 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.