TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Trump merasa tak seorang pun menyukai dirinya dan semuanya menjadi salah sehubungan upaya pemerintah mengatasi berbagai masalah termasuk pandemi corona di Amerika.
"Tak seorang pun menyukai saya," kata Presiden Trump yang mempertanyakan tentang pakar kesehatan di pemerintahannya menerima pujian sementara dia dituding mengabaikan dan menyangkal krisis kesehatan masyarakat yang berkecamuk saat seperti dilaporkan CNN, 1 Agustus 2020.
Ahli kesehatan yang dimaksud Presiden Trump adalah Anthony Fauci, ahli penyakit infeksi Amerika.
Presiden Trump saat ini dibelit berbagai persoalan mulai dari pandemi corona, perekonomian yang guncang, rasisme, hingga perseteruan politik yang semakin dalam.
Namanya semakin tidak populer di negaranya dan partai Republik yang mendukungnya pun terbelah dalam menyikapi pemerintahannya.
5 fakta ini mengindikasikan Presiden Donald Trump menilai tak seorangpun menyukai dirinya.
1. Partai Republik secara terang-terangan menolak saran Trump melalui Twitter agar pemilihan presiden Amerika November 2020 ditunda. Mereka mentertawakan saran Trump karena sesuai konstitusi hal itu menjadi kewenangan Kongres.
2. Tiga dari empat presiden Amerika, Barack Obama, George W. Bush, Bill Clinton, berkumpul untuk menghormati tokoh pejuang HAM Amerika, John Lewis yang meninggal Juli lalu di Atlanta. Presiden Trump tidak turut hadir di acara itu.
3. Hampir seluruh pembahasan dana paket stimulus di Capitol Hill tanpa keikusertaaan Presiden Trump.
4. Pejabat intelijen AS menepis anggapan presiden Trump tentang kemungkinan negara-negara asing memproduksi surat suara palsu sebagai betuk ikut campur dalam pemilihan presiden Amerika November mendatang.
5. Presiden Trump terus berseberangan dengan para ahli kesehatan di pemerintahannya dalam mengatasi pandemi corona dan mempertanyakan pendekatan mereka. Presiden Trump malah mengundang para ahli yang justru meremehkan kerja para ahli kesehatan itu dalam pertemuan itu. Namun video konferensi pers sekelompok dokter yang meragukan kerja para ahli kesehatan di pemerintahan Trump dicopot dari media sosial karena memberikan informasi yang keliru.