TEMPO.CO, Jakarta - Vietnam mencatat kematian pertama Covid-19 pada Jumat setelah tiga bulan lebih bebas virus corona.
Negara yang berpenduduk 96 juta itu telah menjalani 99 hari tanpa infeksi sebelum sekelompok kasus baru virus corona yang tidak diketahui asalnya, muncul di kota wisata Da Nang seminggu yang lalu.
Kementerian kesehatan pada Jumat melaporkan 82 infeksi baru, 26 di antaranya kasus impor, menandai lonjakan satu hari terbesar di Vietnam, Reuters melaporkan, 31 Juli 2020.
Pasien 428, seorang pria berusia 70 tahun yang tampaknya tertular penyakit di Da Nang, meninggal pada hari Jumat, kata kantor berita resmi Vietnam (VNA).
Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan Jumat sore bahwa Pasien 428 telah meninggal karena "infark miokard yang disebabkan oleh penyakit kronis hipertensi, gagal jantung, tahap akhir gagal ginjal kronis, komplikasi gagal napas akibat gagal jantung dan Covid-19."
Dikutip dari VN Express, pria itu adalah penduduk Hoi An Town dekat Kota Da Nang, pusat wabah negara dengan setidaknya mencatat 79 kasus, yang memiliki latar belakang penyakit gagal ginjal kronis, hipertensi dan gagal jantung.
Pada tanggal 9 Juli ia mengalami nyeri dada dan kelelahan, dan dirawat di departemen kedokteran internal dan urologi di Rumah Sakit Da Nang, yang sekarang menjadi zona merah Covid-19 dan di-lockdown.
Dia dinyatakan positif Covid-19 pada 26 Juli dan diisolasi di bangsal yang sama untuk perawatan.
Pada hari Kamis pagi, pasien mulai mengalami gagal napas. Dia memakai ventilator dan menjalani proses dialisis vena. Dua jam kemudian, ia mulai menderita serangan jantung dan setelah lima menit bantuan darurat, jantungnya berdetak lagi. Dia terus menerus menerima dialisis vena setelah itu.
Pada Kamis malam, ia dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat Hue di Provinsi Thua Thien Hue yang berbatasan dengan Da Nang dalam kondisi kritis. Di rumah sakit Hue, ia terus memakai ventilator, tetapi jantungnya terus berdetak tidak teratur.
Pada Jumat dini hari ia menderita serangan jantung dan meninggal pada pukul 5:30 pagi.
Putra dan putrinya yang merawatnya dan seorang tetangga yang mengunjunginya di Rumah Sakit Da Nang juga telah terinfeksi Covid-19.
Seorang spesialis medis yang mengenakan jas pelindung mengambil sampel darah dari bocah lelaki yang telah kembali setelah bepergian ke Da Nang, di pusat pengujian cepat untuk penyakit virus corona (Covid-19) di luar Hanoi, Vietnam 30 Juli 2020. [REUTERS / Kham]
Pada hari Kamis, Hanoi memulai pengujian massal virus corona.
Pada Jumat siang, 21.732 orang telah dites di ibu kota, kata Pusat Pengendalian Penyakit Hanoi. Sekitar 21.000 dinyatakan negatif.
Hanoi pada Kamis juga melarang pertemuan besar dan mendesak puluhan ribu wisatawan domestik untuk melapor ke pihak berwenang. Pemerintah juga menutup bar dan klub malam, memperluas penutupan itu ke warung kaki lima dan tempat karaoke.
Pada Jumat malam, otoritas Hanoi mengatakan restoran dan supermarket bisa tetap buka tetapi harus menerapkan langkah-langkah jarak sosial.
Kasus-kasus terbaru dikaitkan dengan tiga rumah sakit dan dua klinik di Da Nang, menurut kementerian kesehatan, yang semalam mengirim satuan tugas ahli kesehatan, bersama dengan lebih dari 1.000 petugas kesehatan ke kota.
Gugus tugas tersebut termasuk 65 ahli kesehatan yang sebelumnya membantu memerangi virus corona di pusat wabah lainnya di Vietnam, kata kementerian.
Pihak berwenang di Da Nang membangun rumah sakit darurat dengan 1.000 tempat tidur untuk meringankan beban rumah sakit kota, yang empat di antaranya ditutup setelah serangkaian kasus di sana.
Infeksi yang baru dikonfirmasi di Da Nang telah meningkatkan jumlah kasus di Vietnam menjadi 546.
Da Nang telah dibanjiri wisatawan domestik yang memanfaatkan promosi untuk merevitalisasi sektor pariwisata yang merugi akibat penutupan perbatasan dan larangan penerbangan internasional.
Gelombang virus corona saat ini ditelusuri dimulai di Da Nang, tetapi sumbernya tidak jelas.
Vietnam telah menjadi berita utama di seluruh dunia dan dipuji oleh para ahli internasional atas respons proaktif mencegah virus corona pada tahap awal.
Meskipun berbatasan langsung dengan Cina, tempat Covid-19 diyakini berasal, belum ada satu pun kematian yang disebabkan oleh penyakit pernapasan sampai kematian pasien 428 pada 31 Juli.
Pada 25 Juli, Vietnam sudah 99 hari melaporkan bebas infeksi lokal, dengan semua kasus baru virus corna adalah kasus impor, baik orang asing atau warga negara Vietnam yang datang dari luar negeri.