TEMPO.CO, Jakarta - Kubu Demokrat dan Republikan, yang biasanya berseteru, kali ini kompak menentang Presiden Amerika Donald Trump. Keduanya menolak usulan Donald Trump untuk menunda tanggal Pilpres Amerika.
Salah satu penolakan disampaikan oleh anggota Parlemen AS dari Partai Republik, Kevin McCarthy. Menurutnya, apa yang diminta Donald Trump tidak masuk akal dan memilih untuk tidak mendukungnya.
"Tidak pernah ada dalam sejarah Pilpres Amerika di mana tanggal pelaksanaannya diundur. Kita tetap harus maju dengan agenda Pilpres Amerika yang ada," ujar McCarthy, dikutip dari Reuters, Kamis, 31 Juli 2020.
Hal senada disampaikan oleh anggota Parlemen dari Partai Demokrat, Zoe Logfren. Logfren, yang juga terlibat dalam komite pengawasan pemilu, menyatakan bahwa usulan penundaan tidak akan diterima.
"Tidak ada alasan untuk mengakomodir permintaan (penundaan Pilpres Amerika) Presiden Donald Trump yang serampangan dalam menangani virus Corona dan kerap menyebarkan berita bohong," ujar Logfren.
Donald Trump telah mengklarifikasi pernyataannya soal penundaan Pilpres Amerika. Ia mengatakan, dirinya tidak mempermasalahkan tanggal Pilpres Amerika, tetapi soal mekanisme penggunaan hak suara via pos. Menurutnya, mekanisme itu rentang kecurangan.
Jika Pilpres Amerika berjalan sesuai rencana, hal itu akan dilangsungkan pada 3 November 2020 nanti yang diatur oleh Konstitusi Amerika.
ISTMAN MP | REUTERS