TEMPO.CO, Tokyo – Perusahaan produsen senjata militer dari Amerika Serikat, Raytheon, melobi parlemen Jepang untuk menggeser produsen senjata lain dari AS untuk menyuplai radar canggih.
Raytheon berusaha menggeser Lockheed Martin, yang juga berminat untuk menyuplai radar canggih.
Saat ini, pemerintah Jepang berencana untuk menambah dua lokasi rudal Aegis Ashore untuk memperkuat pertahanan ibu kota Tokyo.
“Ini sedang berlangsung,” kata seorang sumber yang mengetahui upaya lobi Raytheon seperti dilansir Reuters pada Kamis, 30 Juli 2020.
Pelobi Raytheon mengusulkan radar canggih SPY-6, yang sudah dirancang ulang agar cocok di pasang pada kapal penghancur Jepang.
Perusahaan mengatakan akan menghemat uang dan waktu bagi Jepang, yang menghadapi peningkatan ancaman rudal, pesawat nir-awak, dan pesawat jet tempur siluman.
Saat ini, Lockheed Matin memiliki kontrak dengan pemerintah Jepang untuk menyuplai radar SPY-7. Kontrak ini bernilai US$300 juta atau sekitar Rp4.4 triliun.
Namun, kritik mengatakan pengadaan kapal penghancur baru bisa menimbulkan biaya triliunan. Jepang juga bisa terkena penalti finansial jika menarik diri dari kontrak dengan Lockheed Martin. “Kami sedang mengkaji opsi yang ada,” kata seorang pejabat pertahnana Jepang.