TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris telah menunjuk Kepala Agensi Intelijen MI6 yang baru. Ia adalah Richard Moore, mantan diplomat dan mata-mata.
"Saya merasa terhormat dengan penunjukkan ini di mana saya diminta kembali ke M16," ujar Moore, dikutip dari Reuters, Kamis, 30 Juli 2020.
Moore, yang berusia 57 tahun, memulai karirnya di bidang intelijen pada tahun 1987. Saat itu, MI6 lebih dikenal sebagai SIS atau Secret Inteligence Service. Ia bergabung tak lama setelah Uni Soviet runtuh.
Sebagai mata-mata MI6, Moore bertugas seperti tokoh agen rahasia James Bond. Dia ditugaskan di berbagai negara yang memberinya pengalaman untuk menjadi diplomat. Puncaknya, di tahun 2014, ia menjadi Duta Besar Inggris untuk Turki.
Usai menjadi Dubes, Moore ditugaskan ke Kantor Urusan Luar Negeri Inggris atau Foreign Office. Di sana, ia menjabat Direktur Jenderal untuk Urusan Politik hingga akhirnya ditunjuk untuk menggantikan Kepala MI6 sebelumnya, Alex Younger.
Alex Younger, yang digantikan Moore, memimpin MI6 dari tahun 2014. Ia menjabat lebih lama dibandingkan kepala-kepala MI6 sebelumnya karena Brexit. Ia diminta memastikan Brexit tidak memiliki dampak buruk dari sisi intelijen. Adapun salah satu isu tingkat tinggi yang pernah ditangani Younger adalah upaya pembunuhan agen ganda Rusia, Sergei Skripal.
Sebagai Kepala MI6 yang baru, Richard Moore akan memiliki nama sandi "C" dari kata Chief. Adapun isu utama yang harus ia tangani segara adalah soal ancaman siber dari Cina mengingat teknologi sudah mengubah cara kerja intelijen.
Sebelumnya, Pemerintah Amerika mengumumkan bahwa Cina mencoba meretas mereka untuk mencuri data-data sensitif. Beberapa di antaranya adalah data vaksin virus Corona, desain persenjataan militer, serta profil perusahaan-perusahaan asing.
ISTMAN MP | REUTERS