TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina membantah tuduhan Malaysia soal melindungi tersangka skandal korupsi 1MDB, Low Taek Jho alias Jho Low. Hal tersebut menyusul pernyataan Kepala Kepolisian Malaysia, Abdul Hamid, bahwa Jho Low bersembunyi di Cina.
Dalam pernyataannya, Abdul Hamid menyebut Jho Low tengah bersembunyi di kota Macau. Namun, kata ia, upaya mengekstradisinya tak berjalan mulus karena Cina tidak kooperatif dan berkata jujur.
"Tuduhan itu tak bisa diterima dan tak berdasar. Kami sudah mencoba mencarinya namun jejak Jho Low tidak terendus," ujar pernyataan pers Kedutaan Besar Cina di Malaysia, dikutip dari Reuters, Rabu, 29 Juli 2020.
Jho Low, dalam skandal 1MDB, disebut sebagai arsitektur utamanya. Ia yang merancang penggelapan dana US$4,5 miliar dari 1MDB (1 Malaysia Development Berhad) yang dibentuk oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Najib Razak sendiri sudah divonis bersalah dalam skandal 1MDB. Selasa kemarin, ia divonis penjara 12 tahun dan denda US$50 juta. Penyebabnya, secara ilegal, dia menerima US$10 juta dari 1MDB.
Hebatnya, di saat Najib Razak berhasil diusut, Jho Low tidak tersentuh. Ia begitu licin walau dikejar setidaknya aparat dari enam negara. Adapun mereka menyebut Jho Low telah melakukan tindak pidana korupsi serta pencucian uang.
Kedutaan Besar Cina di Malaysia menyatakan bahwa pemerintahannya berjanji menyerahkan Jho Low jika keberadaannya bisa ditemukan. Mereka berkata, komitmen untuk membantu investigasi Malaysia belum berhenti.
"Posisi Cina sangat jelas dan konsisten dalam menindak kriminal. Kami tidak dan tidak akan pernah menyembunyikan kriminal yang kabur," ujar Kedutaan Besar Cina menegaskan.
ISTMAN MP | REUTERS