TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah mengkonfrontir Presiden Rusia Vladimir Putin soal Taliban dibayar untuk membunuh tentara AS. Donald Trump merasa tidak perlu menanyakan hal tersebut ke Vladimir Putin.
"Saya tidak mendiskusikan hal itu dengannya. Dan, ketika berbicara dengannya, ada hal yang lebih penting didiskusikan dibandingkan berita bohong," ujar Donald Trump sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu, 29 Juli 2020.
Diberitakan Juni lalu, beredar kabar bahwa Rusia bersedia membayar Taliban untuk setiap prajurit Amerika yang mereka bunuh. Kabar itu terungkap dari laporan Washington Post soal operasi organisasi intelijen Rusia, GRU, di Timur Tengah.
Pemerintah Amerika langsung membantah kabar tersebut dan menyebutnya sebagai berita bohong. Donald Trump, di sisi lain, mengaku tidak dipandu soal kabar tersebut ketika tiba-tiba muncul di media massa.
Pernyataan tersebut bertentangan dari keterangan sumber intelijen di Amerika, Eropa, serta CIA. Laporan CIA kepada Donald Trump malah memasukkan kabar soal bayaran yang diberikan Rusia kepada Taliban.
Kubu Demokrat di Kongres telah mengkritik sikap Trump yang tidak serius menanggapi isu Rusia-Taliban tersebut. Menurut mereka, apa yang dilakukan Trump membahaykan nasib prajurit-prajurit Amerika di Timur Tengah.
Rusia, secara terpisah, juga membantah kabar tersebut. Menurutnya, laporan Washington Post hanyalah kebohongan yang mencoba menyudutkan Rusia.
ISTMAN MP | REUTERS