TEMPO.CO, Jakarta - Jamaah haji di Arab Saudi memulai hari pertama pelaksanaan ibadah haji 2020 setelah melakukan karantina mandiri di sebuah hotel yang ditunjuk. Pelaksanaan ibadah haji tahun ini diawasi dengan ketat demi mencegah penyebaran virus corona.
Seorang ahli kesehatan ditunjuk untuk mengawal satu grup jamaah haji yang terdiri dari 50 jamaah. Untuk memastikan pelaksanaan haji tetap aman, para jamaah diminta menggunakan masker dan jaga jarak fisik atau social distancing setiap saat.
Pekerja mengenakan masker mengukur suhu tubuh petugas yang akan membersihkan Kiswah, kain yang menutupi Ka'bah, sebelum musim haji di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi 22 Juli 2020. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Lantaran pandemik virus corona, Kerajaan Arab Saudi hanya mengizinkan mereka yang tinggal di dalam wilayah Arab Saudi yang boleh menjalankan ibadah haji, itu pun masih diseleksi lagi. Pelaksanaan ibadah haji merupakan satu dari lima rukun Islam yang hukumnya wajib bagi mereka yang mampu dan minimal dilakukan sekali seumur hidup.
LATEST: Hujjaj have started to arrive at Masjid Al Haram in batches, to perform Tawaaf Al Qudum (The Tawaf of Arrival). Further information to be shared. #Hajj 1441 / 2020 pic.twitter.com/zjw7IhVV0e
— (@HaramainInfo) July 29, 2020
Pada tahun ini, Arab Saudi hanya menerima seribu jamaah haji. Para jamaah nantinya diminta berkumpul di sebuah meeting point di depan hotel yang ditunjuk oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk selanjutnya diantar dengan bus-bus ke tempat-tempat suci. Setiap orang telah diberi tanda tempat duduk masing-masing selama pelaksanaan ibadah haji.
Sebelumnya para jamaah haji diminta menjalani karantina mandiri selama tujuh hari sebelum datang ke Mekah. Jamaah yang tiba di bandara Internasional King Abdulaziz, Arab Saudi, harus menjalani proses pemeriksaan suhu tubuh sebelum diantar ke hotel-hotel yang ditunjuk untuk kembali menjalani karantina hingga pelaksanaan ibadah haji dilakukan.