TEMPO.CO, Jakarta - Turki berencana membuka kembali sekolah-sekolah secara nasional per 31 Agustus 2020. Langkah ini diambil setelah kasus virus corona di negara itu dirasa mulai stabil.
Situs middleeastmonitor.com mewartakan guru-guru dan pihak administrasi sekolah berbenah menjelang dibukanya kembali aktivitas belajar-mengajar tatap muka ini. Dua sumber di Pemerintah Turki mengatakan angka rata-rata infeksi harian virus corona di proyeksi turun di bawah 900 kasus sehingga memungkinkan pemerintah mengeksekusi hal yang disebut rencana A.
Sejumlah warga terlihat mengunjungi pasar di distrik Eminonu, Istanbul, Turki, saat wabah virus Corona masih terjadi. Reuters
Terhitung sejak Maret 2020, sekolah-sekolah di Turki menjadi sekolah jarak jauh atau persisnya saat Turki mengidentifikasi kasus pertama virus corona dan mulai memberlakukan sejumlah larangan demi memperlambat penyebaran virus corona.
“Kami sudah diberi tahu kalau sekolah-sekolah akan dibuka lagi, jadi kami menantikannya. Saya tentu saja merasa was-was dengan para murid dan kesehatan keluarga saya,” kata seorang guru.
Di Turki ada sekitar 230 ribu kasus virus corona. Wilayah Ibu Kota Ankara dan Diyarbakir telah menjadi pusat penyebaran virus corona.
Sumber di Pemerintah Turki mengatakan jika kasus virus corona memperlihatkan penurunan, maka semua sekolah-sekolah di Turki akan dibuka. Akan tetapi, jika infeksi virus corona masih tinggi di beberapa area, maka sekolah di area tersebut masih akan tetap ditutup.
Sedangkan sumber lain di Pemerintah Turki mengatakan beberapa sekolah di wilayah selatan Turki akan tetap menjalankan belajar online. Proses normalisasi sedang diupayakan, namun penurunan kasus diharapkan bisa turun signifikan.
Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan kabinetnya berencana membuat keputusan akhir terkait pembukaan sekolah-sekolah ini pada bulan depan dengan berpegang pada jumlah infeksi penyebaran dan masukan dari para ilmuwan. Perekonomian Turki stagnan pada kuartal kedua ini dan tahun ini diperkirakan perekonomian menurun.