TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kenya Uhuru Kenyatta memperpanjang jam malam selama 30 hari mulai hari Senin lalu akibat meningkatnya jumlah kasus virus corona dan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kenyatta juga memerintahkan restoran tutup satu jam lebih awal daripada jam biasanya. Dia juga memerintahkan penutupan bar tanpa batas waktu.
Namun, Kenyatta tidak menerapkan lockdown secara penuh.
“Kami tidak bisa mengerahkan polisi di setiap jalan dan di setiap desa untuk menegakkan aturan. Kita sebagai warga negara, perlu membuat diri kita dan satu sama lain bertanggung jawab.” kata Presiden Kenyatta dalam pidato yang disiarkan televisi dan dikutip Reuters.
Kenyatta meminta polisi untuk menegakkan aturan jam malam terlepas dari siapapun yang melanggar. Pekan lalu, ketua komite senat yang mengawasi pemerintah terhadap krisis virus corona berhenti dari jabatannya setelah polisi mengatakan dia melanggar jam malam dengan minum bersama orang lain di bar di Nairobi.
Kenya melaporkan 17.975 kasus infeksi virus corona baru dan 285 kematian akibat penyakit terkait COVID-19.
Kementerian kesehatan mengatakan pada hari Minggu, 26 Juli mereka melaporkan 960 kasus lagi, lonjakan harian terbesar sejak kasus pertama pada Maret.
“Kenyataan pahit bahwa kita berperang. Berperang dengan musuh yang tak terlihat dan tanpa henti,” ujar Kenyatta.
Pandemi virus corona juga menekan ekonomi Kenya. Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan akan melambat menjadi 2,5% tahun ini dari 5,4%.
ADITYO NUGROHO | REUTERS