Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kera di Kota Lopburi Thailand Mulai Meresahkan Warga

image-gnews
Kera di Kota Lopburi, Thailand, mulai meresahkan. Sumber: AFP via Getty Images/mirror.co.uk
Kera di Kota Lopburi, Thailand, mulai meresahkan. Sumber: AFP via Getty Images/mirror.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian menggunakan ketepel dalam upaya untuk mengendalikan kera-kera liar yang berkeliaran di Kota Lopburi, Thailand. Monyet atau kera-kera liar tersebut sudah ditingkat sangat meresahkan karena aparat kepolisian pun dibuat tak berdaya mengendalikan mereka.

Beberapa ahli hewan liar mengatakan kera-kera di kota Lopburi begitu liar hingga mereka saling berkelahi sampai mati. Kota ini adalah salah satu tempat wisata di Thailand, namun turis-turis justru sekarang malah takut keluar dari tempat tinggal merka karena kera-kera tersebut sangat ganas.

Sejumlah monyet memakan makanan disebuah toko di Lopburi, Thailand, 17 Maret 2020. REUTERS/Soe Zeya Tun

Dikutip dari mirror.co.uk, diperkirakan ada sekitar 6 ribu kera meneror warga lokal. Hewan primata itu menyerang siapapun yang berani menghalangi jalan mereka. Beberapa penduduk lokal mengira cara terbaik untuk menenangkan kera-kera yang terlalu bersemangat itu adalah dengan memberi mereka makanan, namun kenyataannya ini hanya membuat situasi memburuk.

Diet gula dan kurangnya kunjungan turis karena wabah Covid-19 telah kera-kera itu semakin merepotkan masyarakat Lopburi. Aparat kepolisian Nirad Pholngeun mengatakan pihaknya telah mencoba membubarkan kerumunan kera-kera liat yang ganas tersebut, namun sia-sia.

“Kera-kera itu beranak-pinak dengan cepat, dalam hitungan sekejap mata,” kata Nirad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diet tidak sehat yang dijalani, telah membuat kera-kera itu mengalami darah tinggi dan penyakit darah lainnya.

Narongporn Doodduem, Direktur Konservasi Hewan Liar, mengatakan kera-kera ganas di Lopburi itu tidak pernah kelaparan. Mereka bahkan seperti anak-anak yang makan terlalu banyak makan makan cepat saji.

Bangkai kera-kera yang mati karena berkelahi dengan kera lainnya, tergeletak di jalan-jalan. Kondisi ini membuat masyarakat lokal kewalahan saat melintasi jalan. Tidak sedikit pula masyarakat yang terpaksa di rumah saja karena kera-kera tersebut mengambil alih jalan-jalan.

“Kami seperti hidup dalam kendang, namun kera-kera itu hidup diluar,” kata Kuljira Taechawattanawanna, warga Kota Lopburi.

Jumlah kera di Lopburi sudah naik dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Beberapa pekan terakhir, kera-kera yang berkelahi telah membuat orang-orang ketakutan. Dilaporkan di Lopburi sudah tidak ada area untuk bersantai. Kera-kera ini telah menimbulkan kegaduhan dengan mengacaukan toko-toko dan tempat bisnis lainnya membuat segalanya menjadi kacau-balau.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

2 jam lalu

Ilustrasi Kasino. AFP
Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja


Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

9 jam lalu

Wartawan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar aksi solidaritas untuk jurnalis Tempo Nurhadi, di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Selasa, 11 Januari 2022. Jurnalis Tempo Nurhadi menjadi korban kekerasan ketika melaksanakan peliputan investigasi di Surabaya, Jawa Timur. TEMPO/Muhammad Hidayat
Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.


Polisi Tangkap 98 Tersangka dan Sita 410 kilogram Bahan Peledak di Jawa Tengah

1 hari lalu

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi (tengah) memberikan penjelasan seputar persiapan pengamanan saat rangkaian acara ngunduh mantu pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Mapolresta Solo, Sabtu, 3 Desember 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tangkap 98 Tersangka dan Sita 410 kilogram Bahan Peledak di Jawa Tengah

"Kasus penyalahgunaan petasan atau bahan peledak sejumlah 81 kasus dengan 98 tersangka," ujar Kepala Polda Jawa Tengah.


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

2 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

4 hari lalu

Ilustrasi pemerkosaan anak.. hindustantimes.com
Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

Mahasiswa yang menyetubuhi anak di bawah umur diciduk polisi Riau. Terungkap setelah korban cerita ke orang tua.


Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

4 hari lalu

Ilustrasi jasa laundry. TEMPO/Fahmi Ali
Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

Polisi menangkap tersangka perusakan toko laundry berinisial J, 41 tahun, di daerah Jambi.


8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

5 hari lalu

Suasana perayaan festival air Songkran di provinsi Ayutthaya, utara Bangkok, Thailand, 13 April 2018. AP Photo/Sakchai Lalit
8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

Festival Songkran di Thailand tahun ini diperkirakan lebih meriah setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO


Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

5 hari lalu

Festival Songkran. (dok. Iconsiam)
Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

Iconsiam menggelar Festival Songkran selama 12 hari mulai 10 hingga 21 April 2024. Apa saja acara yang akan digelar?


Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

8 hari lalu

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin berbicara kepada media saat ia tiba untuk menyampaikan pernyataan kebijakan Dewan Menteri kepada parlemen di Bangkok, Thailand, 11 September 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

PM Srettha Thavisin telah menghabiskan sekitar sepertiga dari enam bulan masa jabatannya di luar negeri untuk mempromosikan investasi di Thailand.


Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

10 hari lalu

Pekerja di peternakan Ular piton yang membudidayakan ular untuk diambil dagingnya di Asia Tenggara. Newscientist/Dan Natusch
Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

Studi mengukur pertumbuhan hampir 5000 ular piton jenis Malayopython reticulatus (sanca kembang) dan Python bivittatus (sanca Burma) selama setahun.